"WOI!"
Arasya berlari ke arah Noah dan ber-high five.
"Semalem nangis?"
Arasya tersenyum tipis, menggeleng bohong.
"Gue tau ko." Noah tersenyum mengerti. Menepuk pundak Arasya. "Gapapa, sya. Sedih lo orang lain nggak perlu tau."
Arasya mengangguk, menjawab lirih. "Iya, Noah."
"Yaudah. Iya. Udah jangan dipikirin." Noah merangkul Arasya, membawanya masuk kedalam rumah Dyxon.
"YA ALLAH, ASTAGFIRULLAH." Seseorang dibelakang Arasya dan Noah, berteriak.
Sontak keduanya berbalik. Menemukan Angga menggeleng-gelengkan kepala tak jelas.
"Gila lu, der. Mentang-mentang gacoannya jauh pake helm, main sikat aje." Angga masih menggeleng-gelengkan kepalanya.
Alis Noah bertaut, sedikit terkekeh. "Apaansi, ngga?"
"Jangan, Noah, jangan." Angga menarik tangan Noah yang merangkul Arasya, melepasnya.
"Apaansi?" Noah makin tak mengerti, walau tak urung bibirnya masih tertawa pelan.
"Sadar, Noah. Gadis manis itu milik Arga Pranaja." bisik Angga pada Noah, melirik Arasya.
"OHH." Noah terbahak, mengangguk-angguk. "Iya-iya."
"Kenapa sih?" Arasya menatap dua cowok itu, tersenyum sangsi.
Sebelum Angga sempat membuka mulut, Noah terlebih dulu menjawab. "Nggak." []
KAMU SEDANG MEMBACA
HI, ARASYA
Teen Fiction[NEW VERSION] SEKUEL DARI CERITA GOODBYE ARGA. Ada hari kita sedih, ada hari kita bahagia. Itulah alasan mengapa aku yakin esok masih ada ruang untukku bahagia. @copyright2019 ; dhiyaauliahnf