Dua puluh tiga

160 12 2
                                    

"AKHIRNYA jadi juga. Kue pertama Arasya dan Marvel."

Arasya sangat bahagia, sementara Marvel tepar di sofa ruang tengah.

Arasya membawa kue hasil buatannya dan Marvel pada cowok itu.

"Marvel, kue kita udah jadi!" ucap Arasya, yang melangkah dengan senang hati.

Ia meletakkan kue itu diatas meja. Ia akan membangunkan Marvel.

"Vel, Marvel." Tangan Arasya mengguncang bahu cowok itu. "Ga seru ah, masa kuenya jadi, lo nya tidur." Bibir Arasya mengerucut.

Tidak ada jawaban dari Marvel, hanya dengkuran halus yang terdengar.

"KAKAK ASYAA!" Dari luar Erland berlari masuk, membawa bola sepak dalam pelukannya.

"Halo, sayang." Arasya mencium kedua pipi Erland bergantian, "Kue Kakak sama Bang Marvel udah jadi. Erland mau coba?"

"Emm..." Erland melirik Marvel yang tertidur disofa, kemudian menatap Arasya. "Erland bobo aja deh, cape abis gol-in empat gol."

Arasya membelalak tak percaya. Jadi... Kue-nya?

Bahu gadis itu merosot saat Erland benar-benar mengambil posisi menindih Marvel dan tidur dengan memeluk cowok itu. []

Kayanya Erland lebih nyaman sama Marvel dibanding Arga. Apa...

Nggak jadi deh, takut diamuk pens-nya Arga wkwkwk.

; Lanjutkan, Bambang.

HI, ARASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang