Tiga puluh sembilan

183 14 0
                                    

"WOI, BRO!"

Dari kejauhan Arga melambai, "MARVEL!"

Marvel memasukkan kunci mobilnya, kemudian berlari menghampiri Arga.

"Idih, serem juga lo sekarang." Marvel berdecak sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dulu perasaan, stelan itu-itu doang pas sd."

Arga tertawa pelan, "Biasa aja apaansi."

Marvel mengamati Arga dari atas sampai bawah. "Udah pasti Arasya milih lo, ar."

Arasya.

Arga terperanjat, cowok itu menepuk bahu Marvel. "Udah buruan ayo! Ntar keduluan gue sama si pilot itu!" serunya.

Marvel memasukkan kedua tangan kedalam saku celananya, "Keduluan apaan, dia udah pulang."

"Hah?"

"Dia udah pulang tadi, abis ketemu sama Arasya." jelas Marvel.

Alis Arga bertaut bingung. Ia melepas genggaman tangan pada kopernya, "Maksudnya gimana si? Ga ngerti gue."

"Tadi si Austin emang kerumah, tapi udah pulang. Dia balik lagi besok." Marvel menatap Arga serius, "Nanya lagi gua geprek lu."

Arga tertawa. "Iya-iya, jangan."

"Yaudah ayo." Marvel membantu Arga membawa kopernya, mereka berdua berjalan menuju parkiran. "Buat malem ini lo dihotel dulu, ar. Takutnya malah kacau, kalau Arasya liat lu sekarang. Biar sprais aja besok."

"Iya." Arga mengangguk, kemudian menatap kalung dalam genggamannya. "Semoga aja dia nggak benci sama gue, dan seneng nerima ini." []

HI, ARASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang