Tiga puluh tujuh

160 11 0
                                    

AUSTIN turun dari mobilnya. Sekali lagi ia memperhatikan penampilannya, memastikan agar nantinya Arasya takjub melihatnya.

Austin berjalan ke arah pintu, dan mengetuknya.

"Arasya." panggil cowok itu, tegas dan berwibawa.

Terdengar suara barang jatuh dari dalam. Alis Austin bertaut.

Tidak lama kemudian pintu terbuka, muncul Arasya dengan pakaian sederhananya. Celana pendek hitam dan kaus putih dengan kelinci ditengahnya.

"H-Hai, Austin!" Arasya tertawa sembari diam-diam merapikan rambut belakangnya, dan baju belakangnya yang ia masukkan.

Kedua alis Austin terangkat, lalu tawa canggung keluar dari mulut cowok itu. "Hai...?"

"Kita ketemu!" sorak Arasya memain-mainkan tangan Austin, membuat cowok itu mendadak kebingungan.

"Apa? Kenapa?" Sekarang Austin dibuat Arasya seperti orang bodoh yang tak mengerti harus bagaimana.

"Kamu mau ketemu kan? Sekarang kita udah ketemu."

Austin terkekeh pelan, "I-iya ya."

Melihat Arasya terus memainkan tangannya, sekarang bahkan memutar-mutar cowok itu. Austin memberanikan diri mengacak rambut gadis itu.

Namun sekali gerakan, membuat Arasya tiba-tiba berhenti.

"Eh?" Arasya mendongak pada Austin.

Austin yang ditatap, menahan napas. "Apa—ya?"

"Main acak-acak." Arasya tertawa, "Sini aku bales!" Kemudian Arasya mengacak rambut Austin. Austin berlari dan Arasya mengejarnya.

Melihat semua itu dari balik jendela, Marvel sangat yakin sekarang. Arga harus memainkan perannya, jika tidak ia akan benar-benar kehilangan Arasya. Untuk selamanya. []




HI, ARASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang