[COMPLETED] Really Like You | Na Jaemin x Kim Minju

3

Mulai hari ini liburan akan dimulai. Semua orang harusnya bersenang senang.

Waktu itu papa pernah bilang ingin mengajak kami sekeluarga ke Disneyland jika aku mendapat peringkat satu.

Tetapi bukankah itu sekarang hanya menjadi omong kosong belaka? Entahlah.

Saat aku sedang makan di ruang makan, tiba tiba bel rumahku berbunyi. Karena di rumah memang tidak ada siapapun kecuali aku dan bi Iyeon, jadi aku yang membuka pintu.

"Hai Minju!" Panggil Chaewon riang ketika aku membukakan pintu.

"Hai? Ada apa? Tumben ke rumah aku." Kataku sambil menyuruhnya masuk.

"Ngga ada apa apa sih... cuma pengen main aja. Sama curhat." Jawab Chaewon merapikan poninya.

"Oh... oke. Hm, maaf ya di rumah ngga ada makanan apa apa. Aku aja cuma makan mi samyang instan." Kataku sambil tersenyum.

"Ya ngga apa apa." Jawab Chaewon.

Jadi Chaewon menungguku sampai aku selesai makan, barulah dia bercerita.

"Mau ngomongin apa sih?" Tanyaku.

"Hm... kamu tau Felix kan?" Tanya Chaewon.

"Iya." Aku mengangguk.

"Jadi pas pengambilan raport kemarin sebenernya dia nembak aku. Tapi aku ngga jawab apapun." Chaewon terlihat sedikit menunduk.

"Kenapa?" Tanyaku bingung. Setahuku Chaewon dan Felix sama sama saling menyukai bukan?

"Entah. Aku merasa kalo aku udah suka sama orang lain." Jawab Chaewon.

"Siapa? Ngga mungkin Jisung kan?" Aku bertanya sambil menahan kekehanku jika seandainya Chaewon benar benar lebih memilih Jisung daripada Felix.

"Bu, bukan." Chaewon semakin gelisah.

"Terus? Siapa?" Tanyaku mulai ambigu. Siapa lagi cowok yang kenal Chaewon? Jangan jangan.... Jaemin.

"Aku suka Jaemin. Dulu Jaemin pernah bilang kalo dia pengen punya pacar yang manis dan ngga terlalu banyak omong. Menurut kamu, aku kayak tipenya dia ngga sih?" Tanya Chaewon panjang lebar.

"Hm... ya... iya kamu ngga banyak omong kok." Jawabku agak gemetar. Kini aku tau sekarang bahwa musuh terberatku adalah Chaewon.

"Kok kaku jawabnya gitu sih? Kamu marah ya?" Chaewon sedikit mendekat kepadaku.

"Hah? Apa? Ngga. Ngapain aku marah?" Aku berusaha menutupi api yang sudah muncul di jantungku.

"Ya... kan aku takutnya kamu suka sama Jaemin juga. Kan katanya dari dulu kamu ngestalk terus ya?" Chaewon sedikit tersenyum.

"Ya kalo kayak gitu semua cewwk juga suka sama dia." Jawabku asal, sudah agak malas melanjutkan perbincangan ini.

"Maaf ya... aku tapi beneran suka sama dia. Kan kebetulan kita nanti semuanya sekelas, jadi kamu bantuin aku ya biar deket sama dia." Chaewon memegang tanganku dan tersenyum.

Aku rasanya ingin menangis saja sekarang. Tidak tau harus berbuat apa.

"Minju? Kamu ngga apa apa kan?" Chaewon terlihat khawatir karena aku diam saja.

"Iya. Nanti aku coba." Jawabku agak kecewa.

Sungguh, aku sama sekali tidak ingin membantunya. Bagaimana mungkin jika kita mencomblangi sahabat kita dengan orang yang kita sukai?

Bahkan aku sudah menyukai Jaemin jauh dari sebelum aku mengenal Chaewon.

Aku mengenal Chaewon baru sejak aku di kelas 11 semester kedua. Sejak rumahnya pindah di cluster yang sama denganku.

Sementara aku mengikuti kisah perjalan karier Jaemin dari aku masih kelas 9 SMP.

Chaewon merasa ada yang tidak enak di antara kami. Jadi ia memutuskan untuk segera pulang.

Setelah pamit, ia keluar dari rumahku sambil menunduk.

Jika aku melihatnya, jujur aku merasa iba dengan Chaewon. Kisah cintanya dengan Felix bisa dibilang memang cukup rumit. Dulu Chaewon sering sekali cuthat ke Somi.

Bahkan dulu Chaewon juga pernah menginap di rumah Somi karena mau curhat 24 jam. Aku jadi kasihan dengan Somi. Pasti aktivitasnya terganggu hanya karena mendengarkan curhatan Chaewon.

Terus sekarang jika udah ngga suka sama Felix dan pindah ke Jaemin. Aku jadi sasaran? Aku disuruh jadi mak comblang gitu?

Aku tidak mau.

Pertama, jelas jelas aku menyukai Jaemin.

Kedua, aku bukan tipe gadis ceria dan supel seperti Somi.

Ketiga, aku ngga mau memaksakan diri untuk melakukan hal yang tidak aku sukai.

Jadi hari itu aku menenangkan diri dengan membaca novel sambil mendengarkan musik di kamar.

---------------