15

1.1K 122 1
                                    

Sampai di bawah, rupanya ada kegiatan party night gitu. Jadi aku dan Shuhua langsung gabung. Agak nyesel sih ngga gabung dari tadi waktu masih sore.

Jadi ada sebuah menara yang tingginya kurang lebih 30 meter. Ada tangganya juga. Meskipun tinggi, tapi aku mau coba. Banyak orang yang udah coba naik dan foto foto disana.

Ketika aku dan Shuhua udah sampai di atas menara, kita pun foto foto.

Kita bisa melihat pemandangan yang bagus dari sini. Pokoknya kita ngga mau gantian deh sama orang yang ngantri di bawah, padahal per orang sebenarnya cuma punya waktu 10 menit buat sekali antri.

Akhirnya karena dipaksain turun, mau ngga mau kita turun.

Setelah dari menara, aku dan Shuhua bergabung bersama Ryujin, Somi, Felix, dan Jisung.


-----------------

Jaemin Pov

Gue sekarang udah bisa jalan tanpa bantuan tongkat lagi. Jadi gue udah mulai bisa lari walaupun ngga kenceng banget.

Gue liat Minju sama Shuhua gabung sama Somi, dkk. Jadi gue ragu buat ikutan juga atau ngga.

Tapi emang gue sama sekali ngga ada temen selain mereka, jadi gue gabung.

Minju menatap gue sinis ketika gue duduk di sampingnya. Tapi gue berani balas tatapannya dengan tatapan gue. Oke, ini kita bukan tatap tatapan juga, tapi gue cuma mau kasih kode kalo walaupun dia benci sama gue, tapi gue ngga akan pernah benci sama dia.

"Hm, kita mau nyanyi, ada yang mau request?" Tanya Ryujin. Shuhua mengangkat tangan.

"Nyanyi lagu Bolbbalgan - Some aja. Ayo, ayo!" Shuhua tiba tiba berteriak kegirangan.

Gue cuma diam ketika mereka lagi nyanyi. Sama kayak Minju.

Hari udah makin malam, jadi suasananya makin seru aja. Sampe mereka-kecuali Minju- nyanyi sambil joget joget ngga jelas.

Akhirnya gue coba ngomong sama Minju.

"Minju." Panggil gue. Dia menoleh.

"Gue boleh nanya sesuatu?" Tanya gue.

"Apa?" Minju bertanya balik.

"Apa lo marah sama gue?" Tanya gue.

Minju diam. Mungkin lagi mikirin kata kata yang tepat buat menjawab.

"Menurut lo gue marah atau ngga?" Minju malah bertanya balik lagi.

"Iya. Menurut gue lo kayak marah sama gue." Jawab gue.

"Ya udah." Minju menyalakan ponselnya dan pura pura menonton youtube. Padahal gue tau kalo pikiran dia lagi melayang entah kemana.

"Lo marah sama gue gara gara apaan coba?" Gue berusaha membuat nada bicara gue sesantai mungkin.

"Lo pikir aja sendiri." Jawab Minju ketus.

Akhirnya gue mengajaknya ke tempat yang lebih sepi. Mungkin dia butuh ketenangan supaya bisa ngejelasin semuanya.

"Min, plis, lo jangan kayak gitu terus sama gue. Emang lo pikir gue ngga~"

"Emang lo siapa gue?" Minju tiba tiba motong omongan gue.

"Oke. Gue tau. Tapi, apa masalahnya sampe lo dingin terus kayak gini?"

"Ngga tau."

"Minju, plis, bilang sama gue. Apa gara gara Chaewon deket sama gue belakangan ini?"

"Apa sih, jadi maksud lo gue cemburu gitu? Ih, sorry aja kali."

"Gue ngga bilang lo cemburu. Lo bahkan yang ngakuin sendiri barusan."

"Ya terserah lo aja."

"Minju, gue sama Chaewon ngga ada hubungan apa apa. Gue tau kalo dari dulu Chaewon itu sama Felix. Plis, jangan cemburu cuma gara gara hal sepele doang."

"Gue ngga cemburu!" Minju menaikkan nada bicaranya.

Minju kembali diam. Dia menunduk. Gue juga diam karena takut dia semakin marah sama gue.

Lama kelamaan gue bisa lihat kalo dia terisak.

Dia menangis.



----------------






[COMPLETED] Really Like You | Na Jaemin x Kim MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang