31

1.2K 94 2
                                    

"Operasi selesai. Keluarga dari nona Minju bisa menemuinya sekarang."

Pintu ruang operasi terbuka. Munculah dokter dan beberapa suster.

"Saya ibunya." Mamanya Minju langsung masuk ke dalam ruangan.

Jaemin juga ingin masuk, namun ditahan oleh Felix.

"Lo ngga perlu ikut campur. Lo bukan siapa siapa." Kata Felix. Jaemin menunduk. Dalam hati ia sebenarnya ingin sekali menonjok pria di hadapannya ini.

Sampai di dalam ruangan, mamanya Minju langsung memeluk anaknya.

"Minju... kamu ngga apa apa kan?" Tanya mamanya.

"Mamah... maafin Minju karena belum minta persetujuan dari mama..." kata Minju lemah.

"Iya sayang, ngga apa apa kok..." mamanya tersenyum.

"Ma... Jaemin mana?" Tanya Minju.

"Mama panggil ya. Ada kok di depan." Mamanya langsung keluar dan memanggil Jaemin.

Jaemin pun masuk dengan wajah khawatir.

"Minju, lo baik baik aja kan?" Tanya Jaemin.

"Iya." Jawab Minju.

"Lo kenapa ngga bilang sama gue kalo lo mau donor ginjal?" Tanya Jaemin tegas.

"Banyak alasannya." Jawab Minju. Jaemin menunggu Minju melanjutkan ucapannya.

"Pertama, karena ini dadakan. Kedua, gue tau lo sibuk dan gue ngga mau ganggu lo cuma karena hal sepele, ketiga lo pasti bakal cegah gue kalo lo tau." Jawab Minju.

"Ini bukan hal sepele! Gue pasti bakal pertimbangin semuanya kalo gue tau dari awal." Jaemin menahan amarahnya.

"Tapi gue ngga kenapa napa kan? Dan Chaewon juga masih hidup." Minju mencoba duduk, tetapi tidak kuat, jadinya kembali berbaring.

"Emang sekarang ngga kenapa napa. Tapi besok, lusa, atau hari hari berikutnya? Siapa yang tau?" Kata Jaemin.

"Kalaupun seandainya terjadi sesuatu, gue ngga akan pernah nyesel. Gue seneng karena gue udah berhasil jadi anak kebanggannya papa. Gue udah rela berkorban buat orang yang gue sayangi." Jawab Minju. Ia tak sadar bahwa matanya sudah mulai berkaca kaca.

Jaemin yang melihatnya pun sadar bahwa ia salah besar. Gadisnya begitu baik hati. Meskipun Chaewon pernah jahat padanya beberapa kali, tetapi ia mau berkorban untuk Chaewon.

"Maaf." Jaemin segera keluar dari ruangan.

--------------

Saat Jaemin sedang menyendiri, datanglah kedua sahabatnya, Felix dan Jisung.

"Wei, ngapa lo?" Tanya Jisung. Jaemin menggeleng.

"Ada masalah sama Minju?" Tanya Felix.

"Yah.... gitulah." Jawab Jaemin malas.

"Dari dulu lo ada masalah mulu ah!" Omel Jisung yang langsung ditampol oleh Felix.

"Bego lo! Orang lagi ada masalah malah digituin!" Kata Felix. Jisung pun langsung bungkam.

"Yang gue keselin tuh dia ngga bilang sama gue dulu." Jaemin masih saja mengutarakan apa yang mengganjal di hatinya.

"Mungkin ngga ada waktu kali." Jawab Felix.

"Tapi Minju baik loh. Dia mau ngorbanin ginjalnya buat Chaewon. Kalo gue sih kagak bakal mau sekalipun cocok." Tambah Jisung.

"Iya. Lo jangan nyalahin dia, Jae. Lo harusnya bersyukur ketemu cewek kayak dia." Felix menepuk punggung Jaemin pelan.

"Iya. Jagain bae bae, susah kan nyari yang kayak gitu." Tambah Jisung.

"Iya. Kalian bener. Dia cewek baik. Gue beruntung bisa ketemu dan kenal sama dia. Gue harus jagain dia mulai sekarang!" Jaemin tersenyum.

"Iya. Dari dulu kek lo ngomong gitu!" Kata Jisung.

Tiba tiba saja mereka bertiga menangis sambil tertawa karena bahagia, menyadari betapa besarnya makna dari kejadian hari ini.

Suata pelajaran bagi hidup ini bahwa tidak semua yang kita anggap tidak benar, selalu tidak benar. Banyak makna tersembunyi yang membuat hidup kita lebih baik ke depannya.

-------------



End....
























Tapi boong :V

Hehe.



[COMPLETED] Really Like You | Na Jaemin x Kim MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang