29

1K 97 2
                                    


"Apa? Chaewon kena gagal ginjal?"

Satu kalimat dari Nagyung itu yang membuatku langsung shock.

"Chaewon kenapa?" Tanyaku.

"Dia... katanya lagi dirawat di rumah sakit. Ayo kita jenguk." Ajak Nagyung. Kita semua setuju.

Kita pun langsung bersiap siap menuju rumah sakit.


Sampai disana, rupanya sudah ada Felix, orang tuanya Chaewon, dan orang tuanya Lua.

"Om, tante, Chaewon kenapa?" Tanya Somi ketika kita sudah sampai.

"Dia kena gagal ginjal. Dia butuh pendonor yang cocok. Tapi sampai sekarang belum ketemu." Jawab mamanya Chaewon.

"Aku bisa dites? Kalo cocok aku mau donorin buat Chaewon!" Kataku tanpa pikir panjang. Ryujin langsung menyenggol lenganku.

"Jangan. Kalo lo donorin ginjal lo, lo yang mati." Bisik Ryujin membuatku bergidik ngeri.

Tapi akhirnya kami semua di tes satu persatu. Sampai akhirnya hasilnya keluar.

"Kim Minju, ginjal kamu cocok untuk Chaewon. Sebelumnya... apa kalian saudara?" Tanya dokter. Aku menggeleng.

"Saya rasa kalau kalian memang saudara kamu seharusnya mau mendonorkan ginjalmu." Lanjutnya.

Jadi sekarang orang tuanya Chaewon sedang berbicara serius, benar benar serius denganku.

"Minju, apa kamu mau mendonorkan ginjalmu buat Chaewon?" Tanya mamanya Chaewon.

Aku terdiam. Aku sedang berpikir keras.

Mama baru sampai di rumah sakit dan langsung ikut ke dalam pembicaraan kami.

"Kalo menurut mama, kamu jangan donorin, karena nanti kamu yang kenapa napa." Bisik mama pelan sekali. Aku menggeleng.

"Aku ngga apa apa kok, ma." Jawabku.

"Mama ngga mau kamu sakit, atau malah lebih parah dari itu. Kita bukan keluarga pahlawan. Kamu ngga bisa bertahan hidup lama kalo cuma satu ginjal." Kata mamaku.

"Tapi ma... Chaewon butuh pendonor sekarang. Kalo dia ngga dapat, berarti dia ngga selamat. Kalo aku kasih satu ginjal aku, dia tetap hidup. Aku juga hidup." Jawabku.

"Tapi keluarganya Chaewon harus bayar mahal ginjal kamu. Organ tubuh lebih penting dari apapun, Minju!" Kata mama memperingatkan.

"Jangan gitu lah ma..." aku tidak mau terkesan materialistis. Memanfaatkan kesusahan orang lain demi keuntungan pribadi.

"Mama ngga tau deh. Terserah kamu kalo gitu." Mama meninggalkanku.

Aku bingung, apa yang harus aku lakukan sekarang?


-------------


Aku masuk ke ruangan tempat Chaewon dirawat. Dia sedang siuman, jadi aku bisa mengajaknya bicara.

"Chae..." panggilku. Ia menoleh.

"Minju... aku minta maaf sama kamu karena aku udah jahat sama kamu... tolong maafin aku..." Chaewon langsung memelukku ketika aku berdiri di dekatnya.

"Iya, iya, aku maafin. Ada apa?" Tanyaku.

"Aku takut aku masih punya utang maaf sama kamu sebelum aku meninggal..." Chaewon menangis.

"Apa? Meninggal? Kamu jangan ngomong gitu... aku mau donorin ginjal aku kok buat kamu." Hiburku.

"Tapi aku ngga sanggup menerimanya, Minju. Organ tubuh itu begitu berharga... sementara aku udah bener bener banyak salah sama kamu. Aku ngga bisa nerima kebaikan kamu..." Chaewon menggeleng.

"Chaewon... aku udah lupain masalah kita yang dulu. Sekarang yang penting, kamu pikirin gimana caranya supaya kamu tetap bertahan hidup. Jangan nyerah kayak gini..." aku juga ikut menangis.

"Ngga. Aku ngga mau merasa bersalah sama kamu. Aku ngga mau, Minju..." tangis Chaewon makin deras.

"Chae, kalo aku donorin ginjal aku, kamu kan tetap hidup. Aku juga hidup dengan satu ginjal. Ngga masalah..." aku menghapus air mata dipipiku.

Tiba tiba Chaewon berteriak. Dokter dan suster langsung masuk ruangan.

"Nona Minju, dia butuh ginjalmu sekarang juga!" Kata dokter.

-------------




[COMPLETED] Really Like You | Na Jaemin x Kim MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang