8

1.3K 146 2
                                    

Aku bangun pagi pagi sekali karena aku berniat ingin minta maaf pada papa.

Tetapi ketika aku sampai di ruang tamu, papa udah ngga ada. Berarti dia udah berangkat.

Aku harus mencoba meminta maaf padanya nanti malam, saat ia pulang kerja.

Jadi setelah aku selesai mandi dan sarapan, tiba tiba saja perasaanku tidak enak. Ada apa ya sebenarnya?

Entahlah, mungkin hanya bawaan karena kemarin aku menangis parah sekali. Mataku sampai sembab gara gara tangisan itu.









Sampai di sekolah, aku tidak sengaja bertemu dengan Jaemin. Ia menyambutku, namun aku diam saja.

"Minju!" Panggil Jaemin.

"Mata lo kenapa?"

Aku tidak berniat untuk menjawab, jadi aku melewatinya begitu saja. Pikiran aku sedang kacau sekali saat ini. Entah, aku tidak tau penyebabnya.


Sampai di kelas aku juga tetap diam saja. Sampai Nagyung yang memanggilku terlebih dahulu.

"Minju, hadiahnya udah dibuka? Apa isinya? Surat cinta ya?" Tanya Nagyung sambil terkekeh.

Baru saja aku ingin menjawab, aku baru menyadari bahwa Nagyung sedang duduk bersebelahan dengan Chaewon.

Melihat wajah Chaewon membuat emosiku langsung naik. Jadi aku hanya menjawab dengan gelengan sambil menaruh tasku dan duduk.

Aku merasa diriku jahat. Padahal Chaewon tidak salah apa apa. Wajahnya mencerminkan kepribadiannya. Aku bahkan tidak menemukan kesalahannya. Aku tidak pantas membencinya.

Hanya saja aku terlalu egois karena Jaemin.


Mataku tiba tiba berkaca kaca.




----------------





Saat kami sedang belajar, aku lihat Jaemin begitu serius dengan ponselnya hingga ia tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelas.

Tiba tiba ia menggebrak meja membuat kami semua sekelas terkejut.

Aku menoleh. Ia mengusap wajahnya frustasi. Ia membereskan semua barang barang miliknya di atas meja, lalu melirikku sebentar.

"Gue pergi dulu ya. Ada jadwal pemotretan." Kata Jaemin.

Dia izin kepada guru sejarah, setelah itu keluar kelas.

Hatiku mencelos. Aneh rasanya. Aku rasa mungkin dia lupa dengan jadwalnya, atau dia sebenarnya lebih suka di sekolah daripada menjalankan kariernya?

Tapi dia bilang, dia sangat suka dengan pekerjaannya saat ini.

Entahlah, molla.









Tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi. Somi langsung merangkulku dan mengajakku ke kantin.

Aku sudah menolak, tetapi ia memaksaku. Bahkan ia hanya ingin makan berdua denganku saja. Karena Ryujin dan Nagyung akan makan bersama Chaewon.

Saat aku sedang asyik memakan makananku, tiba tiba saja aku menjatuhkan mangkuk yang kupegang sehingga tumpah mengenai rok seragamku.

"Ahh... gimana nih?" Desisku pelan. Somi menoleh.

"Kenapa? Kok bisa tumpah?" Tanya Somi bingung.

"Ngga tau..." aku menggeleng. Aku mengambil tisu dari meja dan mulai membersihkan rokku. Somi membantuku.

"Kurang kopi ya?" Tanya Somi sambil terkekeh.

"Enak aja." Jawabku kesal.

Meskupun sudah dibersihkan, tetap saja tidak bisa bersih semua. Ada bekasnya.

Jadi aku langsung ke toilet untuk membersihkannya.

Sampai di toilet, ternyata ada Lua dan gengnya.

"Heh, lu Minju kan?" Tanya Lua dengan tampang songongnya.

"Iya, kenapa?" Tanyaku.

"Lu denger ya, cewek kayak lu itu ngga pantes buat Jaemin." Katanya sambil menunjuk dahiku.

"Terus yang pantes siapa? Elu gitu?" Balasku menepis tangannya.

"Gue juga ngga merasa pantes, tapi ada orang yang lebih pantes buat dia." Kata Lua sambil mendorong bahuku.

"Siapa?" Tantangku. Entah kenapa aku bisa seberani ini. Biasanya aku pasti hanya menghindarinya dengan menjawab bodo amat atau terserah.

"Chaewon." Jawab Lua.

Aku menganga. Sejak kapan Lua dekat dengan Chaewon sampai mengetahui bahwa Chaewon suka dengan Jaemin?

"Lo... kerja sama? Sama Chaewon?" Tanyaku gugup.

"Kaget lu? Ya udah, kan sekarang udah tau, jadi jauhin tuh sebangku tersayang lu. Chaewon yang berhak buat dia!" Ancam Lua sambil meninggalkanku.

Kakiku melemas. Jadi Chaewon yang alim alim itu ternyata bekerja sama dengan si centil Lua?

Sejak kapan? Bukannya Chaewom juga tidak menyukai Lua ya?


Ada apa sebenarnya?

Tapi mulai saat ini aku belajar bahwa tidak mungkin aku mau berkorban dengan 'yang katanya teman' ternyata teman palsu seperti Chaewon.

Bahkan kebencianku dengan Chaewon semakin bertambah saja.


-----------------


Ahem, ada tisu? Bagi dong😅

Readers : buat apa thor?

Buat sesuatu. Udah, pokoknya sediain dulu aja deh.

Readers : dih... kok ambigu? Ada apasi sebenernya?

Udahlah, baca aja part selanjutnya.

Awas ya, kalo yang ngga kuat jangan baca!!!😂😂😂😂😂



Votenya Chinggu...

Klik ☆





[COMPLETED] Really Like You | Na Jaemin x Kim MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang