11

1.2K 130 3
                                    

Hari ini aku datang ke sekolah dengan malas.

Jaemin sudah duduk dibangkunya. Ia menoleh dan tersenyum ketika melihatku.

Aku diam saja ketika ia memanggilku.

"Are you gwenchana? Minju!" Ia melambaikan tangannya di depan wajahku. Aku tetap tidak mau berkata apapun.

"Oke, gue bakal tunggu sampe lo mau ngomong sama gue." Katanya sambil memainkan ponselnya.

Aku melirik sekilas ke layar ponselnya. Terlihat jelas sekali bahwa wallpapernya bergambar fotoku yang pernah aku posting di instagram.

Ehm, jadi dia stalk nih...

Tapi buat apa juga dia stalk instagramku, lalu menyimpan dan memasang fotoku buat wallpapernya? Sungguh tidak jelas dan kurang kerjaan.

Tunggu! Kurang kerjaan?

Bukannya selama ini aku yang melakukannya? Stalk dan menyimpan foto, bahkan informasi apa saja tentangnya.

Sepertinya aku juga kurang kerjaan ya?

Oke, tapi mulai sekarang hal itu tidak akan pernah terjadi lagi karena aku sudah membencinya.

Aku benci kau, Jaemin. Haha.

------------------


Ketika waktu istirahat tiba, Chaewon menghampiri Jaemin dan mengajaknya makan bareng.

Aku dapat melihat dari sudut mataku bahwa Chaewon mencibir ke arahku karena Jaemin menerima ajakannya.

Tapi aku berpura pura tidak peduli. Padahal dalam hati sudah marah sekali.

"Ayo sini gue bantuin." Kata Chaewon sambil merangkul bahu Jaemin.

"Minju, kita pergi dulu ya..." lanjutnya.

Cih, siapa yang peduli? Aku cuma memanyunkan bibir sambil mengangkat alis sebelah.

Dasar teman palsu yang licik! Yang satu lagi pecundang yang bodoh! Sama saja dan cocok.

Sampai di kantin, Somi dan Ryujin langsung memesan makanan, jadi aku dan Nagyung menunggu saja.

Ketika pesanan datang, kami pun makan bersama, membicarakan film yang baru baru ini mau tayang.

"Tau film Aladin kan?" Tanya Ryujin.

"Tau lah. Baru tayang ya?" Tanya Somi.

"Yoi. Nonton yuk. Kapan nih?" Tanya Ryujin lagi.

"Minggu? Malming?" Nagyung mengangkat alis.

"Lu ikut Minju?" Tanya Somi.

"Ya. Ikut aja deh, dari pada bosen di rumah." Jawabku.

"Kalo senin kan murah tuh di bioskop, cuma 20 ribu. Jadi senin malem aja! Gimana?" Tanya Somi tersenyum.

"Nah, itu baru mantep! Ya udah, senin malem aja." Jawab Nagyung mengacungkan jempol.

Sementara kami masih seru mengobrol, mataku teralih ke arah meja Jaemin dkk.

Ugh, lagi lagi Chaewon berada disana. Ngapain dia pegang pegang tongkat penyangganya Jaemin?

Mau jadi lumpuh juga dia? Haha.

Uups, aku mulai jahat lagi!

--------------

Pulang sekolah, aku, Nagyung, dan Somi akan main ke rumah Ryujin dulu.

Sampai di rumah Ryujin, kami langsung mengobrol tiada henti.

Aku langsung saja mengadukan bahwa Chaewon itu bekerja sama dengan Lua, menyuruhku menjauhi Jaemin.

"Jadi Chaewon kerja sama, sama si Lua centil itu?" Tanya Nagyung kaget.

"Iya." Jawabku.

"Dih... bisa bisanya... mereka ada hubungan apa ya? Apa mereka saudara?" Tanya Somi.

"Mungkin. Tapi selama ini kan si Chaewon bilangnya muak sama Lua. Kok sekarang malah kerja sama ya? Aneh..." desis Ryujin sambil menggelengkan kepala.

"Ya ngga papa. Aku juga udah ngga suka sama Jaemin. Aku benci sama dia. Abis dia jahat. Jadi biarin aja si temen palsu sama si pecundang! Haha!" Kataku dengan suaraku yang tiba tiba jadi menyeramkan.

Ketiga temanku setuju dengan ucapanku. Kita pun bertos ria sambil membicarakan hal hal apa saja yang menarik buat kami.


Jadilah sekarang aku bukan lagi seorang Kim Minju yang alim, pendiam, tidak banyak bicara, dan girly.

Kini aku sudah menjadi seorang Kim Minju yang jahat, egois, kasar, dan toxic.

Aku sudah berubah karena dia,


Na Jaemin.




-----------------



Uhuk, uhuk.

Hm, ini udah masuk konfliknya ya gaes. Maap banget ya kalo gaje.

Votenya yaaa...




[COMPLETED] Really Like You | Na Jaemin x Kim MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang