.
.Jungkook yang awalnya berdiri, kini beralih dan duduk di pinggiran aliran sungai. Mencelupkan sedikit alas sepatunya ke permukaan aliran itu, dan menggerakkannya.
Pemuda nelayan itu menatap nanar dengan bekas air mata menjejakki pipinya. Dia bangkit, berpindah untuk kemudian belutut di samping tempat Jungkook duduk.
"Pangeran, aku ingin bertanya. Sebetulnya ada apa Pangeran datang kemari? Maaf jika aku lancang." Ucapnya dengan nada pasti dan tak ada keraguan sedikit pun.
"Tak apa. Namamu siapa? Aku ingin mengenalmu." Seperti sebuah hembusan angin tanpa beban, Jungkook bertanya dan sanggup membuat nelayan itu mengangkat wajahnya.
Dia tatap mata pangeran itu dari samping. Kendati merasa heran karena orang-orang selalu bilang jika Pangeran mereka adalah orang yang dingin dan irit bicara.
Sebuah pertanyaan juga mencelos di dalam hati kosongnya. Kenapa dengan pangeran ini? Apa ada yang salah? Atau perlakuan baiknya hanya sandiwara untuk menjebaknya? Pemuda itu masih merasakan takut yang mengejarnya seperti binatang buas. Melihat pedang yang tergeletak, tak cukup untuk membuatnya percaya. Terlebih, kastanya dengan Jungkook itu jauh berbeda.
Jungkook memindahkan pandangannya ke arah pemuda itu. Mengernyit bingung karena si pemuda ikan yang masih diam tak berkutik.
Tangannya terangkat untuk kemudian menciptakan sebuah lambaian kecil di depan wajah si nelayan muda. Membuat yang melamun kini tersadar.
"Kau melamun? Kau tak menjawab pertanyaanku? Kenapa?" Jungkook bertanya seolah dia sedang mengintrogasi. Sudah sifat mutlaknya sebagai seorang pangeran. Wajahnya yang kini kembali datar dengan nada bicaranya yang tidak lagi bersahabat, telah sempurna membuat nelayan itu kembali menegang.
Bagaimana jika dugaanku benar?, gumamnya dalam kalbu. Mengisak atas segala kemungkinan yang berkejaran seiring berputarnya jarum detik.
"Aku... namaku Kim Taehyung." Dan yap! Seperti diikatkan benang lalu ditarik, sudut bibir Jungkook melengkung dengan mudahnya. Mengerdilkan rasa dingin yang beberapa detik lalu dia pasang.
Lelaki bermarga Kim itu lagi-lagi merasa heran. Kenapa manusia yang menjabat sebagai pangeran mahkota ini selalu membuat perasaannya berubah-ubah. Tegang, gugup, takut, heran, dan lainnya. Memang, pangeran yang sulit ditebak.
"Tak perlu takut.... umm siapa tadi? Ah! Taehyung! Kau masih takut karena aku mengacungkanmu dengan pedangku? Tenanglah... aku sama sekali tak marah padamu." Sudah kebiasaan Jungkook jika sedang berbicara dengan seseorang, dia akan menatap lurus matanya.
Dan jangan salahkan siapa pun jika Taehyung merasa tak sanggup menatap balik atau sekedar mengontrol keadaannya. Sedari tadi dia menunduk, namun bukan berarti dia tak merasakan cara Jungkook menatapnya.
Satu dua satu dua... Taehyung mencoba mengontrol dirinya. Dia menarik nafas dalam, kau tak boleh terlihat gugup, pacunya dalam hati.
Dengan sekali tenaga, Taehyung mendongkakkan wajahnya. Iris kecoklatan miliknya langsung bersitubruk dengan manik hitam Jungkook. Dia harus tahan dengan kondisi ini.
"Memang itu kenyataannya, Pangeran. Karena kasta rendah sepertiku, tak memiliki alasan untuk tidak takut denganmu." Taehyung tersenyum tipis, tanpa sedikit pun mengalihkan pandangannya.
Jika tadi Taehyung yang merasakan jantungnya berpacu lebih cepat, kini giliran Jungkook. Dia rasa, otot jantungnya bekerja seperti otot kaki Hoseok.
Bangsawan tetaplah bangsawan. Dengan cara kalemnya, Jungkook memindahkan atensinya ke arah seberang sungai. Sebatas pengalihan dari tatapan tajam nan tegas milik Taehyung.
Satu-satunya lelaki Kim juga hanya diam dan bersyukur disaat rasa takutnya kini memudar. Masih dalam posisinya.
"Duduklah di sampingku, Taehyung." Pemuda itu menggeleng, meski dia tahu pasti jika Jungkook tak akan melihatnya.
"Maafkan aku, Pangeran. Aku tak pantas duduk bersebelahan denganmu."
"Kenapa? Karena kasta? Jika kau memang menganggap kasta itu penting, maka kau tak boleh menolak perintah seseorang dengan kasta lebih tinggi darimu. Dan bahkan kau pun tahu akan hal ini." Taehyung mengerut. Ucapan Jungkook ada benarnya, dan dia tak mau mendapat masalah karena ini.
"Baiklah." Taehyung berpindah ke bebatuan dengan jarak sekitar satu meter dari Jungkook. Jemarinya saling bertautan. Menunggu kapan si pangeran akan memulai pembicaraannya.
_______________
Si pangeran aweuuu...Yok vomment yo.. next oke.
-14y-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince-[kth×jjk] [END]
Fanfiction[Completed] "Disini, saat sungai mengalir beriring dengan ikan di dalamnya, kau dan aku saling bertatap. Hingga segalanya mulai merunyam sandiwara tanpa jejak." Salahkah jika seorang nelayan sederhana mulai mencintai pangerannya? Baginya, cinta tak...