-28-

3.5K 380 64
                                    

.

.

.

Hari berganti Minggu, Minggu mulai merangkai tahun. Hari ini tepat dua tahun sejak hari dimana Jungkook diumumkan telah tiada. Hari dimana Taehyung kembali kehilangan semestanya.

Sejak hari itu sedikit demi sedikit perubahan terjadi dalam hidup Taehyung. Dimana pemuda nelayan tersebut mulai bisa bangkit dan meneruskan kehidupannya.

Melupakan Jungkook? Tentu tidak. Taehyung tidak pernah mencoba atau bahkan sekedar berniat untuk melupakan pangerannya tersebut. Bahkan semenjak kepergian laki-laki itu, Taehyung rasa bahwa hatinya tak lagi bisa merasakan cinta.

Berkali-kali Chae mengenalkan Taehyung pada seorang wanita namun pemuda itu sama sekali tidak tertarik. Bukan berarti Taehyung sempurna menjadi penyuka laki-laki. Tidak. Taehyung juga tidak merasakan apa pun saat bersama dengan lelaki tampan.

Intinya hati Taehyung sudah membeku. Namun seringkali dia mengingat Jungkook dan mengembalikan luka lama yang telah dia kubur dalam-dalam.

Hari ini pula, Taehyung pergi ke kuil untuk beribadah sekaligus memanjatkan doa khusus untuk Jungkook. Taehyung membawa keponakan laki-lakinya yang kini berusia hampir dua tahun. Dia menggendongnya.

Taehyung berada di depan sebuah patung. Pemuda itu menaruh beberapa kelopak bunga di hadapan benda tersebut. Kemudian dia memejamkan matanya, membaca beberapa doa, sebelum lisannya mulai berbicara.

"Tuhan, ini adalah tahun kedua setelah Jungkook benar-benar pergi meninggalkan kami semua. Tuhan, bagaimana keadaan Jungkook disana? Aku harap dia bahagia." Kemudian setetes air mata keluar dari mata kanannya. Taehyung segera menghapusnya saat dia mengingat bahwa Jungkook pasti sudah tenang diatas sana.

"Tuhan, aku ingin Jungkook tahu bahwa disini aku sangat merindukannya. Aku ingin dia tahu bahwa aku tak pernah melupakannya. Tuhan,, aku ingin Jungkook tahu bahwa aku sangat ingin bertemu dengannya." Taehyung cengeng sekali hari ini. Tahun lalu juga sama. Kenapa di hari yang sama di tahun berbeda, Taehyung selalu seperti ini?

"Aku... Hiks... Berharap dia tahu itu semua." Taehyung kembali menghapus air matanya, kemudian dia berbalik dan berniat untuk pulang.

Namun kakinya tak jadi bergerak kala dihadapannya berdiri seorang laki-laki dengan sebuah bunga di tangannya. Tatapan mereka saling terkunci. Keadaan kuil yang memang sepi, semakin memberikan jeda tersendiri untuk kedua orang itu berdiam.

Taehyung kemudian menunduk hormat kepada orang tersebut yang juga dibalas perlakuan sama. Entahlah, itu orang asing, namun rasanya Taehyung melihat seseorang yang dia kenal dari mata orang itu. Ah, mungkin memang Taehyung butuh istirahat.

Taehyung kemudian berjalan untuk keluar dari kuil. Yang secara otomatis pula melewati laki-laki tadi.

Saat mereka berpapasan, langkah Taehyung terhenti karena sebuah ucapan.

"Aku bersyukur karena kau tidak melupakanku, Taehyung."

Taehyung diam seribu bahasa. Benar-benar membisu. Benarkah ini semua? Benarkah apa yang barusan dia dengar? Suara orang itu... Begitu sama dengan suara Jungkook. Pangeran yang bahkan kedipan matanya saja tak bisa Taehyung lupakan.

Taehyung menoleh. Begitu pula dengan pria itu. Keduanya kembali saling bertatap. Hati Taehyung amat bergetar. Matanya tak kuasa untuk menahan air mata. Begitu pula dengan orang itu. Pria di hadapan Taehyung sama-sama meneteskan air matanya.

"J... Jungkook?" Ternyata dugaannya tak salah. Ternyata keputusan hatinya yang selama ini membeku tidaklah keliru. Taehyung melakukan hal yang benar dan sekarang dia melihat orang itu dengan penampilan yang begitu asing.

"Setahu diriku, laki-laki itu telah mati dua tahun lalu. Mati karena hewan buas." Kemudian dia tersenyum. Taehyung tak dapat menahan lagi. Dia turunkan balita dalam gendongannya, lalu dia peluk tubuh Jungkook erat-erat. Yang dipeluk pun membalas dengan tak kalah erat.

Balita itu hanya menatap tak mengerti.

Baik Taehyung maupun Jungkook, keduanya sama-sama melepaskan kerinduan mereka. Keduanya menangis tersedu-sedu seperti bayi kehausan. Jungkook masih sama. Begitu pula dengan Taehyung.

Taehyung lepas pelukan mereka, kemudian dia tangkup kedua pipi Jungkook. "Apa aku tak salah lihat? Jungkook..." Taehyung kembali memeluk pangeran hatinya dengan begitu erat.

"Kau masih setampan saat terakhir aku melihatmu, Taehyung."

"Kau juga." Keduanya terkekeh dengan air mata memenuhi wajah mereka masing-masing. Masa bodoh. Malaikat juga Tuhan tengah menyaksikan kedua insan itu melepaskan rasa rindu yang membuncah dalam dada mereka.

Taehyung melepas pelukan mereka, menatap serius pria di hadapannya. Ummm,,, atau lebih tepatnya menatap marah (?). "Katakan padaku, ceritakan semua dari awal, Jungkook."

"Duduk. Ini seperti dongeng." Taehyung mengangguk, kemudian duduk dan mengambil balita itu untuk di dudukkan di atas pangkuannya. Dia sadar jika Jungkook menatap penasaran pada anak itu. Mungkin juga Jungkook menyangka bahwa itu adalah anak Taehyung.

"Aku kabur, Taehyung. Aku tak tahan dengan semua ini. Aku tak pernah siap juga tak pernah mau untuk menjadi seorang raja."

"Lalu kenapa kau tak pernah menolak? Atau setidaknya mencoba berbicara sebelum penobatan itu tiba? Bicara soal penobatan, tubuhmu waktu kenapa?"

"Aku dihukum." Taehyung mengernyitkan keningnya keningnya kendati heran mengapa Jungkook justru tertawa disana.

"Kenapa?"

Jungkook menunduk. Untuk kemudian kembali menatap wajah Taehyung. "Karena aku mengatakan jika aku mencintaimu, Taehyung."

Sial. Salahkan Taehyung yang kini salah tingkah. "Kau rela diperlakukan seperti itu hanya karena kau mengatakannya?"

"Iya, Taehyung. Awalnya ayah mau mencari dan menghukum dirimu. Kau tidak salah. Aku membela dirimu, kemudian jadilah aku yang seperti itu."

"Jungkook maafkan aku. Itu semua karena diriku. Jika aku–"

"Sssttt... Kau tak salah, Taehyung. Ibuku bilang jika kita tak pernah salah jika kita mencintai seseorang."

"Aku juga baru tahu saat penobatanmu jika ternyata Ratu masih hidup. Awalnya aku mengira bahwa dia adalah istrimu."

Jungkook terkekeh. "Kau cemburu ya? Diamlah, Taehyung. Aku akan menceritakan semuanya."

Heoolll itu terlalu asing untuk mata Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heoolll itu terlalu asing untuk mata Taehyung.
_________________
Satu atau dua chapter lagi.

-14y-


My Prince-[kth×jjk] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang