Chapter 11: Tantrum

3.2K 377 99
                                    

Yuhuuuuuuu
Dapet bonus di siang bolong😂

Tenang gaes, part ini aman tentram buat dibaca. Ga perlu nunggu buka kok hihihi😂

Happy reading~

*
*
*

*****

Sejeong memang sudah bulat dengan keputusannya untuk melarikan diri dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejeong memang sudah bulat dengan keputusannya untuk melarikan diri dari rumah. Ia bahkan sudah memikirkan kemungkinan terburuk tentang dirinya yang akan tertidur di jalanan atau menjadi seorang gelandangan sekalian. Hanya saja, yang ia lakukan sekarang tak pernah masuk dalam daftar ekspektasinya. Bagaimana mungkin ia justru terjebak dengan lelaki hidung belang lalu menjadi pesuruhnya seperti ini?

"Aish!!" Sejeong membanting gagang pel yang sedari tadi dipegangnya itu dengan raut kesal. Ini sudah kali kesekian ia mengepel di tempat yang sama namun si pemilik ruangan tak kunjung merasa puas dengan kinerjanya.

Sebenarnya inilah yang membuat Sejeong menderita lahir batin semenjak tiga hari lalu. Ia mau tak mau menyetujui tawaran Sehun untuk membayar kesalahannya dengan menjadi pesuruh selama laki-laki itu menyelesaikan apa yang ada di dalam flashdisk yang telah Sejeong hilangkan. Hanya saja, semakin kemari Sejeong semakin menyadari jika lelaki brengsek itu hanya bermain-main dengannya.

Sehun sering kali memberinya perintah untuk melakukan hal-hal tak masuk akal dan sebenarnya tidak perlu. Mulai dari membersihkan kaca jendela ruang kantornya yang sudah bersih, mengepel lantai apartemennya dengan lap kain yang harus dilakukan dengan kedua tangan, memunguti penjepit kertas di lantai kantornya yang padahal ia bisa selesaikan dengan memanggil petugas kebersihan yang siap sedia dengan alat penyedot debu khusus milik mereka, atau bahkan, seperti saat ini bagaimana lelaki itu memberinya titah untuk mengepel lantai kantornya berulang kali. Sehun terus saja berkilah jika Sejeong tak menyelesaikan tugasnya dengan benar karena masih ada sedikit noda sisa kopi yang ia tumpahkan tadi pagi.

Benar-benar diktator!

Baiklah, tenangkan dirimu Kim Sejeong! Kau hanya perlu menurutinya sedikit lagi. Hanya sampai file sialan itu selesai!

Sejeong berusaha menghibur diri dengan memikirkan kemungkinan terbaik yang akan ia peroleh setelah ini. Ia mungkin bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan berbekal pengalaman, atau paling tidak ia bisa cukup bersyukur atas apa yang sudah ia peroleh. Meski brengsek, rupanya si setan bermarga Oh itu masih memiliki hati nurani untuk menuliskan perihal tempat tinggal dan biaya hidup yang ia peroleh di dalam surat perjanjian mereka.

Ah, syukurlah. Paling tidak, dengan begini ia bisa meneruskan hidup di pelariannya.

"Huft!"

The Philanderer   [ Oh Sehun - Kim Sejeong ]  -  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang