Chapter 1: Bummer

6.8K 585 84
                                    

Yuhu!
Maaf gaes updatenya ga jadi semalam gegara paketku habis😂

Ya mashaallah...

Yang penting jadi apdet deh ya.

Noh, aku mepet nih postnya jadi pict, gif segala macem belom ada yaaa.

Nanti segera aku revisi yak😘

Happy reading!

****

Kota Seoul memang tak pernah tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kota Seoul memang tak pernah tidur. Terlalu banyak hal menyenangkan yang bisa dilakukan pada malam yang terlebih saat ini sedang dingin-dinginnya itu. Seperti misalnya menaikkan suhu tubuh dengan menari di lantai dansa bar-bar kenamaan, menenggak bir, wine, champagne dan beragam minuman jenis lainnya, atau jika beruntung kau dapat menghabiskan waktu semalam suntuk bersama satu dua orang perempuan yang dengan senang hati melenggang bersama menuju salah satu kamar VIP di hotel bintang lima. Tentu, tak semua dari mereka melakukannya secara cuma-cuma.

Kira-kira, begitulah pemahaman seorang Oh Sehun tentang kehidupan malam di ibu kota negeri gingseng tersebut. Meski ya, kau tak bisa sepenuhnya menjustifikasi seluruh orang-orang yang hidup di malam-malam itu melakukan apa yang ia yakini. Sekali lagi, ini hanya pandangan seorang laki-laki sepertinya.

Drrthh... drtthh!

Rupanya mentari telah menyingsing ketika getaran sebuah ponsel memecahkan kesunyian di sebuah kamar berpenerangan temaram. Walau cahaya mentari tak dapat menembus gorden tebal yang menutup rapat, namun sebuah lampu kebiruan yang berada tepat di atas kasur membuat seisi ruangan itu terlihat cukup jelas.

Luas dan megah.

Drtth... drthhh!

Sekali lagi, benda pipih itu memekik. Namun sayangnya si pemilik masih terlihat enggan bergerak dari baringannya. Selimut yang menutupi sebagian tubuh atasnya yang terbuka terlalu nyaman untuk ditinggali. Justru membuat laki-laki bersurai hitam itu semakin menenggelamkan diri dengan membenamkan kepalanya di balik sebuah bantal.

Drtthh!

Prak!

"Aish!" Sebuah bantal terlihat melayang bersamaan dengan amukan lelaki yang telah diganggu tidurnya itu. Dia Oh Sehun dan siapa pun tahu jika meneleponnya di pagi-pagi buta seperti ini adalah sebuah kesalahan.

Kecuali sesuatu yang serius tengah terjadi.

Pip

Menyibakkan rambutnya yang sedikit menutupi dahi, Sehun meraih ponselnya yang telah jatuh ke lantai lantas mengangkat panggilan yang masih berdering itu. Ia tak mengatakan apapun, membiarkan brengsek di ujung sana berujar terlebih dahulu.

The Philanderer   [ Oh Sehun - Kim Sejeong ]  -  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang