The Philanderer [ Oh Sehun - Kim Sejeong ] - [COMPLETED]

Chapter 13: Insane

Woah congrats! Penunggu TP a.k.a The Philanderer sekalian!
Dua di antara kalian berhasil nebak soal siapa sosok bangsul yang dimaksud di sini.

Noh, sungkem dulu gih sama dua manusia bucinnya TP berikut ini.
exlyn08 jeong_kim

Berkat mereka, aku up lagi dan kalian ga perlu digantung sampe abis lebaran😂😂😂

Yaudah, vote dulu gih sebelum baca!

Enjoy and happy reading!

****

Sehun hampir membanting ponselnya kala rungunya mendengar benda itu kembali berdering. Entah sudah kali ke berapa ia menolak panggilan demi panggilan dari nomor yang sama, namun akhirnya, setelah menyadari siapa yang kali ini meneleponnya, dengan segera ia menjawab sambungan tersebut.

"Eottae?" (Bagaimana?)

Ia berdiam dan menunggu sosok di ujung sana menjawab.

"Seperti dugaan, kepolisian meminta data Nona Kim sebagai alat bantu penyidikan." Jaehyun berucap tenang namun terdengar sedikit kecewa.

Sehun mengusak poninya sedikit gusar lantas mendekati meja kerjanya. Seketika itu pula netranya mendapati map cokelat berisi data diri Sejeong yang entah sudah berapa kali ia baca sejak tadi malam.

"Tidak bisa, aku tidak ingin masalah ini menjadi semakin melebar." Sehun memindahkan ponselnya ke telinga kiri kemudian melanjutkan. "Hubungi saja orang-orang kita di sana. Bagaimana dengan Kepala Kepolisian Choi Siwon? Hanya katakan nama dan usia Sejeong lalu minta mereka untuk menangkap keparat itu!" titahnya mulai naik pitam.

"Ah iya, sudah kau katakan soal CCTV gedung flat? Apa mereka sudah memeriksanya?"

Jaehyun terdengar menghela napas pelan. "Sudah, Pak. Tapi, sepertinya pelaku bukan orang sembarangan. Polisi sudah memeriksa data CCTV seluruh sudut gedung namun pada titik-titik tertentu yang diyakini menunjukkan pelaku, sudah benar-benar menghilang. Polisi meyakini data CCTV tersebut diretas dan mereka kesulitan untuk mengembalikan datanya."

Mendengar pemaparan panjang Jaehyun tersebut, tentu rasa cemas dan kesal semakin membuat Sehun yang sedari tadi berjalan mondar-mandir menjadi semakin mempercepat derapnya.

Setelah hampir satu menit ia tak mengatakan apapun dan membuat lawan bicaranya pun hanya diam menunggu, akhirnya Sehun kembali bersuara. Ia telah memutuskan satu jalan keluar yang setidaknya bisa menjadi pilihan di saat ini.

"Jae-ssi, bisa datang ke apartemenku sekarang?"

"Tentu, tapi apa ada hal yang mendesak?"