Yuhuuu good evening guys! Aku apdetnya cepet dong ya. Hihihi.
Coba tebak, Kris kapan ketangkepnya? Atau mungkin ga ketangkep samsek?
Sabar sabar... karakter jahat tidak akan pernah menang di ending tiap cerita. Setidaknya begitu di hampir seluruh kisah yang pernah aku baca dan tonton. Azek.
Baiklah, tanpa bermaksud memperpanjang muqadimah, maka silahkan kalian persiapkan kesabaran. Karena mungkin chapter ini akan banyak ujiannya.
Bwahahaha, jangan hujat aku ya
Happy reading💚
■■■■
Lima hari telah berlalu semenjak hari dimana Sejeong dan Mingyu membatalkan perjalanan mereka ke Jeju. Selama itu pula kesehatan Sejeong menurun. Gadis yang kini hanya berbaring di atas kasurnya itu terlihat lelap tertidur. Sama sekali tak menyadari kehadiran satu sosok berpakaian gelap tengah berdiri di samping baringannya.
Pria paruh baya itu, Jae Wook, terlihat memandang kosong pada sang putri dengan sebelah tangan yang memegangi sebuah amplop cokelat. Benda tipis tersebut berisikan sesuatu yang membuatnya harus pulang di tengah-tengah jam kantornya yang padat. Ia tadinya hendak membangunkan Sejeong dan mencari jawaban atas ketidakmasukakalan yang baru saja diterimanya. Namun, melihat bagaimana anak satu-satunya itu terlelap dengan paras sedikit pucat membuatnya enggan. Ia tak ingin mengganggu tidur siang Sejeong. Bagaimana pun gadis yang di tangannya masih menggantung selang infus itu membutuhkan istirahat yang cukup.
Maka, melangkahlah Jae Wook yang baru saja usai merapikan selimut putrinya tersebut ke dekat pintu. Akan tetapi derapnya kembali berhenti kala rungunya mendapati sebuah suara dari arah tempat tidur. Sejeong mengerang pelan dan telah terbangun.
"Appa, kaukah itu?" tanya gadis itu seraya mengucek matanya pelan.
Jae Wook kembali mendekati titik tengah ruangan dan melemparkan seulas senyum tipis.
"Kau sudah bangun?"
Sejeong mengambil posisi duduk seraya memegangi sebelah kepalanya yang terasa sedikit berdenyut.
"Ng," dehemnya mengiyakan. "Appa wae? Kenapa ke kamarku?"
Jae Wook diam sebentar kemudian menggeleng lemah. "Tidak, appa hanya ingin melihatmu."
Spontan Sejeong memicingkan mata tidak percaya. Tentu saja, bagaimana mungkin ia langsung percaya dengan jawaban sang ayah sementara ia tahu persis, Jae Wook bukanlah tipikal ayah romantis yang suka memperhatikan saat tidur seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Philanderer [ Oh Sehun - Kim Sejeong ] - [COMPLETED]
Fiksi Penggemar[SUDAH TERBIT - SALINEL] WARNING 20+ (Mature Content) Follow dulu sebelum membaca, ada beberapa part diprivate secara acak. Sinopsis: Oh Sehun menyukai wanita melebihi apapun dan sialnya Tuhan terlalu baik padanya. Ia memiliki segalanya, mulai dari...