Hola guys!
Semoga seneng work ini update lagi hehe.Di AN kali ini aku mau bilang ke kalian, kalau bisa panggil aku Putri aja ya atau Kaput. Aku Line 96. Salam kenal!! (Ya ampun, baru ngenalin diri sekarang wkwk. Maaf) aku bermaksud gini tuh supaya bisa lebih deket aja kalau interaksi sama kalian. Gausa pake thor2 ya rasanya sekaya ada gap gitu. Wkwkwk. Apalagi aku masih sebatas penulis fiksi di WP guys. Sekaya terbebani gitu kalo di panggil Author. Enaknya nama aja yaaa. 🤗😘
Btw aku gabisa post foto ya di part ini tapi semoga feelnya dapet.
Chapt ini tensinya makin naik. Berhubung udah mau sampe ke satu klimaks intinya hehehe.
Vote and commentnya ya, jangan jadi sider!
Challenge kali ini bacot banyak2 sampe tembus 150 komen. Kalau tembus sampe besok. Aku update lagi minggu ini.
Makasi💚🤗
Happy reading!🤗💚
■■■■
Bunyi berdentum sahut-sahutan memenuhi sebuah ruangan berpenerangan minim yang disesaki oleh mereka yang dominan berpakaian glamour. Para pria rata-rata mengenakan kemeja dan sebagian sedikitnya berjas casual, sementara wanita membiarkan beberapa bagian tubuh mereka terekspos, hanya ditutupi pakaian kurang bahan berharga fantastis.
Kai sebagai pemilik gedung bersebut "Bear Bar" tersebut tampak duduk santai di sebuah meja dengan beberapa sofa mahal di sekelilingnya. Tak lupa beberapa botol minuman keras beragam merek lengkap dengan gelasnya di atas meja dan tentu, dua orang wanita seksi yang duduk di kiri-kanannya. Sempurna, ia akan mabuk sampai mampus malam ini.
Harusnya seperti itu jika kehadiran seseorang tak mengusiknya. Sayangnya, Sehun yang tiba-tiba saja muncul dengan tampang kusut membuatnya tak bisa menolak. Kai tahu, di saat-saat seperti ini, kontribusinya sebagai sahabat sangat diperlukan.
"Ya... ini sudah nyaris setengah jam kau hanya duduk dan minum. Tidak bisakah kau sedikit bermain-main dengan mereka?"
Pertanyaan yang keluar dari mulut Kai nyatanya membuat Sehun semakin risih dengan dua wanita yang bergelayutan di kedua lengannya. Ia kemudian menepis tangan mereka kasar dan tanpa berkata, memberi isyarat agar dua mahluk itu enyah darinya.
"Woah!" Kai terkekeh. "Kupikir kau kembali karena sudah tidak tahan meninggalkan dunia malammu selama ini. Tapi sepertinya, melihat reaksimu barusan. Bukan itu alasannya."
Sehun melirik Kai dengan tampang kacaunya, lalu entah sudah tenggakan ke berapa, laki-laki yang terlihat agak mabuk itu kembali menuangkan bir ke dalam gelasnya.
"Kau ada masalah?" tebak Kai, tak sekali pun luput membiarkan mainan di sisi kirinya mengecupi pipinya, penuh nafsu.
Tak ada jawaban, lagi-lagi Kai terkekeh pelan.
"Sepertinya masalah yang cukup pelik. Apa ini soal nona manis bermarga Kim?"
Sontak, tangan Sehun yang tadinya tengah menuangkan minuman ke mulut, mendadak terhenti. Mendengar nama gadis yang sedari tadi memenuhi pikirannya itu disebut, membuat Sehun semakin kehilangan akal. Dua minggu lebih ia tak melihat wajah Sejeong dan selama itu pula mereka tak saling berkontak, membuatnya kacau. Seolah tak cukup dengan hanya menahan rindu, satu fakta yang didengarnya dari Jaehyun pagi tadi sukses membuat pertahanannya roboh. Sehun merasa sedikit terkhianati dan itu semua yang mengantarkannya ke tempat ini lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Philanderer [ Oh Sehun - Kim Sejeong ] - [COMPLETED]
Fanfiction[SUDAH TERBIT - SALINEL] WARNING 20+ (Mature Content) Follow dulu sebelum membaca, ada beberapa part diprivate secara acak. Sinopsis: Oh Sehun menyukai wanita melebihi apapun dan sialnya Tuhan terlalu baik padanya. Ia memiliki segalanya, mulai dari...