Chapter 16: Hard Feelings

2.8K 341 32
                                    

Adakah yang ngerasa seminggu ini berjalan sangat lambat?
Huwa, aku salah satunya guys!

Semoga suka dan enjoy ya baca part ini!

Happy reading~

Vote dan ngebacot jan lupa😚

****

Dua jam sebelumnya...

Semalaman suntuk Mingyu sama sekali tidak merapatkan kedua kelopak matanya. Ada satu hal yang sedari kemarin mengganggunya.

Kris Wu.

Laki-laki gila yang tak henti-hentinya bermain-main dan mengoloknya. Setelah mengirim foto tak jelas tempo hari, semalam Kris kembali mengiriminya sebuah foto yang tak berbeda jauh dengan sebelumnya. Hanya ada wajah Sejeong yang terlihat di dalam sebuah ruangan yang tak begitu jelas tempat apa dan dimana. Foto itu sepertinya diambil dari jarak yang cukup jauh. Hanya saja, Mingyu bisa sedikit menangkap siluet laki-laki yang berdiri di depan gadis itu.

Ah, lama-lama Mingyu ikut gila dibuatnya.

Bukannya memberi petunjuk, foto-foto tersebut justru membuat Mingyu semakin cemas karena itu artinya, Kris berada di dekat Sejeong. Entah apa yang ia rencanakan namun yang jelas, ia mengamati Sejeong. Laki-laki itu mengetahui dimana gadis itu berada dan tentu, hal tersebut sangat berbahaya.

Drthh!

"Ne, bagaimana?" Mingyu cepat-cepat meletakkan ponselnya ke dekat telinga lalu mendengarkan seseorang di seberang sana bersuara.

"Baik, tetap lakukan pencarian dan kabari aku jika kalian menemukan sesuatu." Tepat setelah mengatakannya, Mingyu menutup telepon.

Laki-laki bersurai hitam tersebut tampak sedikit linglung. Ia nyaris terhuyung ke samping kala mendekati sebuah meja di dekat tempat tidurnya. Tangannya bergerak, mengambil sebuah foto yang telah terprint di atasnya.

Foto Sejeong dan seorang laki-laki yang menggendongnya.

Untuk kesekian kali, Mingyu mengamatinya namun tetap saja, ia tak jua menemukan hal-hal yang bisa dijadikan petunjuk. Si brengsek itu memang tak berniat memberitahu apapun lewat foto yang dikirimkannya.

Mingyu meremat kertas berukuran lima inci tersebut lantas menengadahkan kepalanya ke langit-langit kamar yang temaram. Kepalanya sudah pusing sejak tadi dan sakitnya semakin menjadi sekarang.

Setelah hampir dua menit ia memejamkan mata dalam posisi yang sama, akhirnya Mingyu merogoh sakunya dan mengeluarkan benda pipih miliknya dari sana. Tak perlu waktu lama, ia telah yakin dengan keputusannya untuk menghubungi nomor tersebut dan menyampaikan sebuah keputusan 'sulit' yang mau tak mau harus ia pilih.

Tuutt... tuutt...

Ssrkk!

"Katakan padaku dimana Sejeong?"

Diam beberapa menit, Mingyu hanya menyimak sosok di seberang sana berbicara. Lalu tak berapa lama, laki-laki yang terlihat berkecak pinggang itu menghebuskan napas berat.

"Oke, sesuai kemauanmu aku akan membatalkan pernikahan itu. Sekarang cepat beritahu aku, keparat!"

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Philanderer   [ Oh Sehun - Kim Sejeong ]  -  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang