Chapter 22: A Bastard

3.1K 341 68
                                    

After long time no update guys! Finally! I'm hereeeeeeeeeeeeee
💖🤪

Ada yang nungguin?

Oke, setelah hiatus dari dunia perwattpadan ini akhirnya ku kembali. Maaf ya lama ga bisa lanjut cerita ini karena kesibukan ku. Tapi aku gemay sendiri dan akhirnya pelan2 ngelanjutin dan up sekarang.

Aku gabisa janjiin kalo setelah ini aku bakal update rutin di hari kamis seperti biasanya. Karena memang, ini aja aku nulisnya sempat2in gaes, too much deadline dan tanggung jawab di real life ku yang harus kuentaskan.

Oke deh, selamat membaca dan semoga kalian suka yaaaaa

As always, aku ga nuntut yang muluk2 kok. Cuma vote dan banyakin bacot kalian yaaaa. 😘😘
Biar akunya makin semangat dan punya mood tinggi untuk ngelanjutin kisah sehun sejeong di sini. 💚

Ah iya, sorry juga di sini aku gabisa post banyak gambar atau gif. Yang penting ceritanya dan ini aku postnya lumayan panjang, sampe tembus 3000 kata lebih.

Oke deh, happy reading!

****

Seminggu sudah terlewati dan kini akhirnya pembukaan Desember pun dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seminggu sudah terlewati dan kini akhirnya pembukaan Desember pun dimulai. Musim dingin semakin menjadi dan sepertinya tidak lama lagi salju pertama akan segera turun. Biasanya, mereka yang memiliki tambatan hati tentu akan menunggu momentum tersebut untuk mengukir sebuah kenangan yang tak terlupakan. Mereka bisa menikmati hari atau malam dengan segelas wine penghangat tubuh, menyantap kudapan nikmat, melakukan ciuman manis kala butir-butir putih nan dingin tersebut rontok ke bumi untuk kali pertama atau barangkali, tak sedikit dari mereka yang telah menyiapkan satu harian penuh untuk dihabiskan bersama. Terlalu banyak hal menyenangkan dan mengesankan yang bisa dilakukan.

Akan tetapi, tidak bagi Sejeong.

Gadis itu bahkan tak keluar rumah sejak tiga hari lalu. Ia hanya mengurung diri di kamarnya dengan segala perasaan berkecamuk yang memenuhi kepala dan dadanya.

Bagaimana tidak, setelah hari itu. Setelah ia tak pulang ke rumahnya semalaman dan terus-terusan menghampiri rumah sakit selama tiga hari berikutnya, appa tiba-tiba saja menyuruh beberapa bodyguard untuk mengawalnya. Lebih parah lagi karena Mingyu lah yang mendalangi ide tersebut. Mingyu bahkan turut menyuruh orang-orangnya untuk mengawasi Sejeong.

Cklek!

Sejeong menoleh pada pintu kamarnya yang tiba-tiba saja dibuka. Ternyata, eomma yang tampil dengan balutan bathrobe dan terlihat sangat cantik itu melenggang masuk ke kamarnya. Senyum tak sedetik pun luntur dari wajahnya.

The Philanderer   [ Oh Sehun - Kim Sejeong ]  -  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang