Chapter 32: Fact (1)

2.2K 254 25
                                    

I'm back!!!

Jadi guys, di chapter kali ini sesuai judul yaa. Bakal ada beberapa fakta yang terkuak. Baik itu dari sisi masa lalu Sehun maupun penjelasan atau alasan yang ngebuat Sehun ngilang kemarin. BTW, untuk alasan yg kedua ini, belum terekspos habis di chapter ini yaa. Thats why ada (1) nya di ujung judul "Fact"nya heheheh. Nantikan nect chapter ya gaes! biar lebih kepapar secara rapi aja. Hehe semoga deh aku bisa nulis dan nyampein ke kalian tanpa missing point yaaaaa.

Oke, sekian yang aku mau sampein di AN kali ini

Selamat membaca! dan  semoga enjoy!

Jujur di bagian ini ada part2 yang agak cringeyyyy sih menurutku karena jujur aku tuh sulit untuk nulis hal-hal berbau romantis secaraa aku juga jarang ngalamin kan yaaa.

Wkwkwkwkwk author  yang haus akan kasih sayang detected!

:D

Jangan bully aku

wkwkwkw

yaudah deh ah!

Pokoknya gitu aja

Happy reading chingguyaa!!!

(edisi kali ini no pict guys, aku besok tes TPA soalnya wkwkwk doain yaa)

Kamsia!

*

*

*

*****

Mingyu baru saja tiba di depan pintu ruangan yang hendak ia masuki, namun kemudian langkahnya terhenti ketika Junmyeon menyapanya dari samping.

Laki-laki itu menoleh dengan posisi ponsel yang masih menggantung di sebelah telinga kirinya. Saat ini, ia berada di rumah sakit, tempat dimana dirinya akan menjemput Sejeong pulang dan merencanakan sebuah permintaan maaf.

"Anda ingin menjemput nona?" tanya Junmyeon ramah.

Mingyu mengangguk. "Kau melihatnya?" tanya Mingyu seraya melanjutkan niatnya untuk memasuki kamar rumah sakit.

Junmyeon mengekori Mingyu kemudian menjawab, "sekitar satu jam yang lalu, Nona Kim mengatakan untuk berkeliling di sekitar rumah sakit. Mungkin sebentar lagi ia akan kembali karena tadinya, aku sudah mengatakan padanya untuk kembali sebelum petang."

Mendengarnya, Mingyu merasa sedikit lega. Namun jujur saja, ia masih belum bisa tenang sekarang. Mengingat bagaimana pembicaraannya dengan Sejeong di telepon tiba-tiba saja terputus secara sepihak, tadi.

"Kau yakin Sejeong akan baik-baik saja? Tempat ini sangat aman, bukan?"

Junmyeon mengangkat kedua alisnya, sedikit tidak mengerti mengapa Mingyu melontarkan keraguan seperti itu.

"Aku meneleponnya tadi dan kami berbicara sebentar. Tapi kemudian, aku tidak bisa mendengar suaranya lagi dan sambungan diputus," ujar Mingyu seraya menggigit bibir bawahnya pelan. "Dan sekarang... aku tidak bisa menghubunginya. Ponselnya mati." Imbuhnya lagi dan kali ini ia menatap Junmyeon dengan sorot mata cemas.

The Philanderer   [ Oh Sehun - Kim Sejeong ]  -  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang