Eng ing eng!!!
Surprise!
Aku update lagi dong woy!
Hamdalah ya, entah kerasukan setan apa, aku tuh tadi sehabis isya langsung dapet wangsit and in a good mood gitu buat nulis. wagelaseh. Finally! i did it guysss!
Asli ya chapter ini aku rampungin sekali duduk wkwkwk. Saking geregetnya aku sama chapter ini. Karena honestly, part ini tuh uda masuk di brainstormingku semenjak cerita ini belum aku tulis. Pas dulu-dulu tuh pas masih awal-awal mau garap ini, aku tuh uda kepikiran adegan-adegan di part ini. Wkwkwkw, istilahnya ya ini tuh salah satu killin' partnya cerita ini lah. Makanya aku bilang di part sebelumnya, kalo ada something uwu gitu yang aku siapkan di sini, sehingga aku harus ngebuat chapter 30 kemarin dulu sebagai pengantar adegannya gitu. Azek!
Sorry ya cuap-cuapku banyak bener. Wkwkwk maklum lah. Aku butuh temen curhat karena segemes itu sama part ini!
Btw, besok aku Ptest Toefl loh. Doain ya! :D
Oke deh, happy reading guys!
Hopefully u will enjoy it!
Don't forget to vote and ngebacot!
Kamsahamnida!
Eit wait!
Buat kalian yang masih di bawah umur, mohon untuk menanggapi bagian ini secara bijaksana ya. Bagian yang dirasa bukan porsi bacaan kalian, dimohon untuk diskip aja.
Alert!! 20+
(no pict yaaaa, aku ga sempet, huhu... so sorry. Mau bobo, nyiapin fisik buat ujian besok)
Happy reading!!!
*
*
*
****
Entah sudah kali ke berapa, Junmyeon memandangi cermin di depannya dan melirik pada gadis yang duduk di bangku penumpang. Sejeong, yang sedari tadi diintai dengan penuh rasa ingin tahu tersebut sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda bahwa dirinya sadar akan gerak-gerik anak buah ayahnya tersebut. Dirinya hanya duduk membisu dengan sorot pandang kosong yang tertuju ke luar jendela mobil.
"Anak itu tidak pernah serius dengan perempuan..."
"Dia hanya suka mempermainkan mereka lalu meninggalkannya begitu saja."
"Anak itu sebenarnya gila."
"Ia mungkin terlihat seperti sangat menyukai perempuan. Tapi sebenarnya tidak."
"Oh Sehun..."
"Ia pernah bersumpah untuk tidak jatuh cinta pada perempuan mana pun."
"Ia membenci mereka."
Berbaris kalimat demi kalimat yang Sejeong dengar dari mulut Kai di beberapa waktu lalu itu berhasil membuatnya kehilangan kata-kata. Sejeong tak pernah menyangka bahwa dirinya akan mendengar sebuah cerita yang tak sekali pun pernah ia ekspektasikan. Maksudnya, Sejeong mungkin sudah menduga jika lelaki bermarga Oh itu adalah tipikal player yang jauh dari kategori lelaki baik-baik. Jika dibandingkan dengan Mingyu, mungkin tanpa perlu mengenal baik, siapa pun bisa langsung menyimpulkan bahwa Mingyu adalah representative dari sesosok lelaki ideal yang diidamkan perempuan mana pun, sementara Sehun adalah kebalikannya. Tak ada yang baik dari anak itu selain tampangnya dan juga hartanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Philanderer [ Oh Sehun - Kim Sejeong ] - [COMPLETED]
Fanfic[SUDAH TERBIT - SALINEL] WARNING 20+ (Mature Content) Follow dulu sebelum membaca, ada beberapa part diprivate secara acak. Sinopsis: Oh Sehun menyukai wanita melebihi apapun dan sialnya Tuhan terlalu baik padanya. Ia memiliki segalanya, mulai dari...