Chapter 4: A Bad Day

3.8K 479 147
                                    

Yuhu!!!
Ane apdet lagi dong!

Berhubung diriku sepertinya tidak bisa mengapdet tepat waktu kamis ini jadi aku cepetin postnya hari ini.

Mohon dimaklumi ya gaes karena aku asli padet minggu ini. Alhamdulillah aku dipercaya jadi perwakilan wisudawan jadi ya gitu, mesti ngapaling sambutan, mesti latihan ini onoh. Mana dikabarinnya cuma seminggu sebelum hari H lagi😧😳

Huwee😢 doain lancar ya guys!

Ah iya, as always, sebelum mulai baca tekan dulu dong tombol votenya. Ga bayar kok😂

Jangan lupa bacotannya dikencangin! Karena aku suka ngakak ga karuan liat reaksi kalian baca ini😂😂😂

Yauda kuy mari dibaca!

Happy reading~
*
*
*

****


Sejeong membanting pintu keemasan yang baru saja ia lewati lantas berjalan cepat menyusuri lorong di depannya. Perasaannya yang kacau kian kalut kala menyadari betapa luasnya rumah berlantai marmer ini. Kakinya sudah mulai lelah dan ingin cepat-cepat enyah dari tempat berisikan orang-orang sialan di dalam sana.

"Nona, tunggu dulu!"

Jaehyun yang entah sejak kapan menyusulnya, tiba-tiba saja telah menjegatnya. Laki-laki itu berdiri di hadapan Sejeong sembari membawa serta sepasang heels yang sama sekali tak gadis itu gubris sedari tadi.

"Minggir!" Sejeong hendak menerobos tubuh bongsor di depannya itu namun gagal karena Jaehyun rupanya lebih ngotot.

"Saya paham jika anda semarah ini tapi, pikirkanlah kondisi anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya paham jika anda semarah ini tapi, pikirkanlah kondisi anda." Jaehyun menyodorkan apa yang sedari tadi di pegangnya itu pada Sejeong. Kemudian melanjutkan, "Tuan Oh sedang mabuk. Aku tidak sedang memintamu untuk memaklumi perbuatannya namun, tolong jangan bersikap gegabah. Ia sedang tidak dalam kondisi sadar-"

Kali ini, Sejeong benar-benar mengerahkan tenaganya untuk menembus pertahanan Jaehyun. Ia tak lagi mau mendengar kalimat Jaehyun yang terkesan membela itu. Ia hanya ingin cepat-cepat pergi dari sini dan melupakan peristiwa gila yang baru saja terjadi.

"Nona!"

Sejeong tak menyahut, ia terus saja melangkah sampai kedua kaki telanjangnya berhasil menapaki halaman rumah megah tersebut. Melewati gerbang yang secara otomatis terbuka itu lantas menghentikan sebuah taksi yang secara kebetulan lewat di depannya.

Tak butuh waktu lama, gadis yang masih mengenakan gaun dan jas musim dingin milik Sehun itu langsung menaiki taksi dan melesat pergi begitu saja. Ia sama sekali tak lagi peduli jika saat ini, laki-laki yang sedari tadi berusaha menghentikannya itu terlihat mengusak rambutnya kesal.

The Philanderer   [ Oh Sehun - Kim Sejeong ]  -  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang