Chapter 9: Threat

3.3K 410 55
                                    

Selamat Jum'at guys!

Aku update telat nih, tapi gapapa deh ya. Btw lebih bagus bacanya pas udah buka aja ya. Wkwkwk

Emang sih chapter ini gaada yg nganu cuma untuk jaga2 aja barangkali ada yg nganu di pikiran kalian

Wkwkwkk apasih!

Oke skip!

Tekan tombol bintang dibawah dan lets bacotttt!

Happy reading~

*
*
*

****

Pagi begitu kelabu hingga mentari tampak malu-malu untuk muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi begitu kelabu hingga mentari tampak malu-malu untuk muncul. Apalagi dini hari tadi hujan sempat turun, semakin menurunkan angka derajat suhu dan membuat seisi Kota Seoul meringkuk, kedinginan. Terlebih, ini adalah hari Minggu, waktu yang tepat untuk meneruskan tidur tanpa perlu memikirkan soal 'jam berapa sekarang?' atau momok 'terlambat' yang begitu ditakuti.

Akan tetapi, tentu tak semua manusia yang hidup di kota metropolitan tersebut beruntung untuk memiliki pagi di ujung minggu yang damai dan merdeka. Meski sedikit, masih ada yang harus bersusah payah bangun sedini mungkin untuk bergegas merampungkan tugas, deadline¸ maupun pertemuan-pertemuan dan janji khusus lainnya.

Hanya Sejeong seorang, mungkin hanya gadis berpenampilan urak-urakan itu yang terbangun sepagi ini namun tak memiliki tujuan yang jelas. Ia hanya tercenung sebentar di tempatnya dan terlihat mengedarkan pandang ke sekeliling ruangan temaram, tempat di mana ia berada sekarang.

Gadis itu masih bergeming di tempat tidur, seperti tengah berusaha mencerna situasi apa yang sedang terjadi padanya sekarang. Namun, setelah hampir tiga menit, ia tak jua melakukan pergerakan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Philanderer   [ Oh Sehun - Kim Sejeong ]  -  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang