good enough pt 2

5.6K 708 52
                                    

nih, part 2. yang kemarin minta siapa? kalo ga comment, awas aja >:(

oiya, giveaway aku umumin tanggal 3 ya!! nanti aku kirim habis lebaran, biar ga overload. makasih♡♡♡






















•••























"gimana hyunjin?", tanya chan.

seungmin yang baru aja balik dari lantai atas menggeleng, "masih gamau ngomong, kak."

ini udah empat hari sejak (y/n) dan hyunjin berantem. udah empat hari juga hyunjin jadi pendiem dan ga kayak biasanya. bukan cuma keluarganya yang khawatir, temen-temennya pun juga.

"efek putus cinta gini banget ya ternyata." kata jisung geleng-geleng kepala.

"kayak lo ga pernah aja, ji.", balas felix.

"emang ga pernah kali lix, pacar aja ga punya kan dia.", sambung minho.

"kurang ajar."

"heh ini temen lo gimana jadinya?", kata changbin, motong debat antara minho jisung.

"gatau juga, bin. udah susah banget kalo hyunjin ga mau ngomong gini.", jawab woojin.

"kalo misal kita minta tolong (y/n) aja gimana?", usul jeongin.

"emangnya (y/n) mau ketemu hyunjin lagi apa? kemarin aja kita denger sendiri, mereka putus kan.", felix ngehela nafas.

"lagian hyunjin keterlaluan, okelah dia capek, tapi kan ga perlu ngatain (y/n) bawel dan bilang gasuka gitu."

"dia lagi emosi, jadi kata-kata yang keluar dari mulutnya ga disaring dulu." bela chan.

"tapi, usul jeongin boleh dicoba, tuh. siapa tau (y/n) mau bujuk hyunjin buat balik kayak biasanya."

"gue udah chat (y/n) barusan, bilang buat dateng kesini.", celetuk jeongin.

"dia mau?"

"mau, soalnya gue bilang urgent hehe."


















•••















"jin, lo gamau keluar kamar?", felix ngetuk pintu kamar hyunjin.

ga ada jawaban. dia noleh ke jisung yang ada di sebelahnya, "gimana?"

jisung geleng-geleng kepala, "hadeh, bikin orang sekomplek pusing aja nih bocah."

jisung maju, dia ngetuk pintu hyunjin brutal.

"woi! keluar kamar ga lo?! ngapain sih semedi di dalem mulu?!"

"keluar woi! hirup udara segar!"

"bacot!", balas hyunjin dari dalem kamar.

"lo mau keluar apa enggak? gamau balikan sama (y/n)? mumpung dia ada disini.", seru jisung sekali lagi.

ga ada jawaban, tapi pintu kamar langsung kebuka. hyunjin berdiri dengan muka datar, "awas lo boong."

habis itu dia langsung turun ke bawah, ngelewatin jisung sama felix yang cengir-cengir di belakang.

setelah sampe di bawah, hyunjin ga liat keberadaan (y/n) kayak yang dibilang jisung tadi.

"(y/n) belum dateng, jin. lo makan dulu sono.", kata chan.

hyunjin ga dengerin kata chan, dia malah ikut duduk di sofa bareng yang lain.

"makan dulu, biar lo punya tenaga buat debat sama (y/n) ntar.", kata minho.

hyunjin cuma ngelirik, ga berniat buat berdiri dan jalan ke dapur buat ambil makan.

selang beberapa menit, pintu rumah diketuk. jeongin yang tau itu siapa langsung aja berdiri buat buka pintunya.

"(y/n)!", seru jeongin, bikin hyunjin yang tadi merem langsung buka mata dan noleh ke arah pintu depan.

"mana yang urgent? ga penting, gue gampar.", kata (y/n).

"ayo masuk dulu lah.", ajak jeongin, narik tangan (y/n).

"gamau! cepet ngomong maksud lo urgent tadi apaan.", tolak (y/n), milih buat berdiri di ambang pintu.

hyunjin muncul dari belakang jeongin, "(y/n).." panggil dia lirih.

(y/n) cuma ngelirik dan balik natap jeongin, "lo boong ya? ga ada yang urgent kan?"

"nih yang urgent orang di belakang gue.", kata jeongin.

"(y/n), please kasih aku kesempatan buat jelasin ya?", pinta hyunjin, matanya natap (y/n) memohon.

(y/n) hela nafas, "fine."

hyunjin lantas keluar rumah juga, ngikutin (y/n) yang duduk di kursi teras. sedangkan, jeongin masuk ke dalem dan nutup pintu. ninggalin mereka buat nyelesain masalah kemarin.

"i'm sorry.", mulai hyunjin.

(y/n) yang daritadi nunduk, mainin kunci motornya dengan maksud ngehindarin tatapan hyunjin masih diem aja.

"aku kemarin emang dalam fase capek dan butuh waktu sendiri."

"tapi, itu ga bikin aku boleh ngatain sifat kamu kayak gitu. aku keterlaluan, maaf."

hyunjin yang daritadi nunggu (y/n) buat ngomong, perlahan mulai hopeless karena ga dijawab sama sekali.

tambah hopeless waktu lihat (y/n) berdiri, dia pikir (y/n) bakal pergi. tapi, matanya melebar waktu lihat cewek itu jalan ke arahnya.

(y/n) yang berdiri di depan hyunjin, ngerentangin tangannya, "sini."

hyunjin berdiri dan langsung nabrakin dirinya ke (y/n), ngelingkarin tangannya di badan cewek mungil itu.

"maaf.", hyunjin ngulang kata maaf berkali-kali.

"i'm sorry for being annoying."

"no, you are not."

"lain kali kamu tinggal bilang, kalo kamu butuh space dan aku bakal ngerti, jin.", kata (y/n). tangannya ngelus pelan punggung hyunjin.

hyunjin ngangguk-ngangguk, "i miss you."

"padahal cuma berantem empat hari.", ejek (y/n).

waktu masih asik ngobrol, muncul suara dari ambang pintu, "cie balikan."

disitu ada minho, jeongin, jisung dan felix yang naik-turunin alisnya.

"(y/n), lo tau ga? waktu kalian berantem, hyunjin galau banget.", lapor felix.

"gamau keluar kamar sama gamau ngomong.", adu minho.

"berangkat kuliah udah kayak ga punya semangat hidup.", jeongin nahan ketawa.

"persis banget sama zombie. mana galak banget, gue cuma manggil, dia balesnya nyolot", sambung jisung.

mereka berempat masih lanjut, (y/n) daritadi udah ketawa, sedangkan hyunjin nutup muka pake tangan, malu karena (y/n) jadi tau kebucinannya.

hyunjin's [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang