san francisco

7.5K 665 68
                                    

gadis itu baru saja selesai melakukan check-in. sekarang dia sedang duduk di ruang tunggu sembari menunggu panggilan keberangkatan pesawatnya.

dia fokus sekali kepada buku yang dibawanya, sehingga tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang memperhatikan dirinya.

sepuluh menit kemudian, orang-orang beranjak dari tempat duduknya, termasuk si gadis. mereka mengantri untuk masuk ke dalam salah satu maskapai penerbangan yang bertujuan ke San Francisco.

setelah menaruh koper kecilnya di kabin, gadis itu segera masuk ke seat nya yang berada di dekat jendela. sembari berdoa agar selamat, dia juga berharap bahwa liburan dadakannya kali ini akan membuatnya lupa tentang sosok yang sudah membuatnya patah hati sebulan yang lalu.

gadis itu merasakan seat di sebelahnya sudah terisi. merasa familiar dengan aroma parfum yang menguar, dia lantas menengok, bersamaan dengan si pemilik parfum tersebut.

'sialan.'

'tebakan gue bener.'

mata keduanya melotot, terkejut dengan partner seat mereka. si hawa mengumpat dalam hati, sedangkan si adam diam-diam menahan senyumnya.

"apa-apaan nih?! kok lo ada disini?" tanya gadis bernama (y/n) itu tak suka.

"lho? suka-suka gue lah. emang gue ga boleh pergi ke san francisco juga?" jawab hyunjin.

"ya boleh! tapi ini kenapa lo bisa di sebelah gue sih?"

"ya mana gue tau lo pilih seat ini?" hyunjin membela diri.

"lo ngikutin gue ya?!" (y/n) masih tidak terima.

"dih, pd banget sih lo. pengen banget gue ikutin ya?" goda hyunjin.

"ah terserah lo, deh!" geram (y/n) sebelum kembali menghadap ke jendela pesawat.

(y/n) masih terus mengumpat, merutuki nasib sialnya, saat sedang sibuk memasang headphone nya.

'sialan, 7 jam duduk sebelah dia. semoga nanti beda pesawat habis transit.' batin (y/n).

berbeda dengan (y/n) yang terus-terusan mengumpat, hyunjin justru terlihat menikmati 'kebetulan' kecil ini. dia diam-diam tersenyum saat menyadari bahwa selama 7 jam kedepan, yang akan menjadi partner seat nya adalah mantannya sendiri.

'this gonna be fun.' batinnya berseru.

✈✈✈✈✈

nyatanya perjalanan ini tidak se'fun' yang hyunjin harap. dia sudah berekspetasi akan mengajak bicara (y/n) dan memperbaiki hubungan mereka.

ah, yang dimaksud adalah hubungan pertemanan. hyunjin tidak mau perang dingin antara dirinya dan (y/n) terus berlanjut.

tapi nyatanya, (y/n) sama sekali tidak mau diajak bicara. dia selalu tidak menghiraukan hyunjin. jika hyunjin mengajaknya bicara, (y/n) akan langsung melengos dan beralih menaikan volume headphone nya hingga meredam suara hyunjin.

ekspetasi hyunjin tentang (y/n) yang akan tidur di bahunya kembali dihancurkan oleh (y/n). gadis itu sudah memakai bantal leher saat merasa dirinya mulai mengantuk.

'untung bawa bantal leher, coba kalo enggak. pasti kepala gue udah jatoh ke bahu nih orang.' batin (y/n) lega.

berbanding terbalik dengan batin hyunjin yang kesal, 'kampret, prepare banget dah sekarang. perasaan dulu waktu masih pacaran, ga kayak gini.'

hyunjin's [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang