6

3.1K 192 15
                                    

"Ini enam karya yang sudah kuterbitkan, dan aku ingin kau membacanya karena kau harus mengetahui tulisanku jika orang-orang bertanya apa yang sebenarnya kutulis," 

Kataku kepada Zedith ketika menunjukkan keenam buku milikku yang sudah best seller di seluruh Amerika. Aku juga terkejut tidak hanya Amerika namun empat puluh negara lainnya dan di terjemahkan ke bahasa mereka.

"Aku tinggal menjawab bahwa yang kau tulis itu mengenai seks?" Aku memukul dadanya dan ia terkekeh. 

"I'm serious Zed! Kau harus membacanya! Jika... jika aku tidak sampai lima bul—"

"Okay, I'll reading it. Jangan pernah kau sebutkan batas waktu hidupmu. It's kinda painful to heard it,"

Zedith berdeham kemudian ia mengalihkan pandangannya dariku dan mengambil salah satu buku yang kutulis berjudul 'Open Up for You'.

"So, itu seri pertama dan—"

"Wait! Ini series? Damn!Aku harus membaca seluruhnya?" Aku mengangguk dengan pelan.

"Trix, I love math but I hate reading novels,"

Aku tertawa mendengar pernyataan ini darinya kemudian aku menunjukkan beberapa draft yang sudah kucetak dan kucoret-coret sendiri.

"Ini belum sempurna, dan aku ingin menerbitkannya setelah—"

"Jangan sebutkan kematian, tetapi mari kita ubah dengan suatu kata. Like a safe word,"

Kurasa itu ide yang bagus. 

Safe word seperti kata aman untuk mengatakan kata yang tidak ingin kita katakan. But, usually safe word is used when you having a sexual partner in your life and y'all do is a dominance and submissive relationship or sadist masochist one, agar pasanganmu berhenti melakukan hal yang diluar batasnya untuk mendapatkan kenikmatan. 

Tetapi, we do this for the 'death' word. Zedith tidak ingin mendengarkanku mengatakan kematian dan mati atau batas hidupku? That's really weird.

"Bagaimana kalau tomato?" Zedith mengerenyitkan keningnya dan aku harus menjelaskan kepadanya kenapa tomato.

"Because I hate tomatoes!" Kini ia tertawa dan mengangguk. 

"Sounds better than... death," Kata death yang keluar dari mulutnya terdengar sedikit bergetar dan jauh. Aku tidak tahu kenapa tetapi sedikit aneh terdengar di telingaku. Bukankah dia terbiasa dengan kematian? I mean, he's working at Professional Lover! Dia pasti menghadapi kematian para kliennya!

So, yeah tomato mengganti kata kematian, mati dan batas hidupku. Yey for tomato!

"So, before my tomato comes you need to read all of my novels dan aku juga harus mengenalkanmu kepada Seth Owen dan, Anita Kapoor,"

"Seth Owen? like the owner of Owen Publishing?" Tanyanya. Aku mengangguk dengan pelan.

Well, aku cukup bangga menjadi salah satu penulis di Owen Publishing, karena mereka termasuk perusahaan terbesar kedua setelah Frye Publisher. Sebetulnya aku hampir diambil oleh Wednesday book namun Seth Owen sudah menghubungiku duluan dan itu jarang terjadi sebelumnya, jika seorang owner dan CEO menghubungi talent-nya duluan. Aku merasa tersanjung dan sangat berterima kasih kepada Mr Owen.

"Dia CEO agen penerbitku dan Anita Kapoor adalah editor sekaligus manajerku. yang mengetahui Sugar Love hanya mereka berdua dan sebagian keluarga intiku,"

"Adik kembar dan kedua kakak lelakimu tahu mengenai Sugar Love?" Aku mengangguk.

"Mereka tahu tetapi mereka tidak begitu perduli, orang diluar keluargaku yang tahu mengenai hal ini hanya Seth Owen, Anita Kapoor dan kau Zedith," Zedith menaikkan kedua sudut bibirnya hingga tersenyum lebar kemudian ia mengangkat keenam buku dan memeluknya. 

SHIT HAPPENED (#5 THE SHIT SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang