Zedith Grochelle/ Nicholson
"Apakah aku harus menemuinya sist?" Lucinda Franklin menatapku seakan-akan pertanyaanku adalah pertanyaan terkonyol di abad ini.
"Are you kidding me? Bahkan hingga meninggalnya Ibumu dia tidak tahu!"
"Karena tidak ada yang memberitahunya!" Lucinda menatapku dengan tangan yang ia lipat di dadanya.
"Sekarang kau membela kakak kandungmu secara tiba-tiba Zedith?" Aku menghela napas panjang kemudian mengacak-acak rambutku sendiri.
"Lucinda... dia tidak tahu menahu mengenai masalah ini. Bahkan aku ragu jika ia mengetahui keberadaanku," Lucinda menunjuk jari telunjuknya ke arahku.
"See? itulah alasan kau tidak perlu menemuinya Zed..."
"Tetapi itu tidak adil baginya jika aku tidak memberitahu segala hal tentang MomLucinda! Dia berhak tahu... dia harus tahu. Entah seberapa buruk perlakuan Mom terhadap keluarga lamanya, entah dia dendam kepada Mom atau tidak tetapi dia berhak tahu kehidupan Momsaat dia meninggalkan Bianca Townsend sendirian di rumah Alda Grochelle!"
Lucinda mengetuk-ngetukkan sepatu hak-nya di lantai kantornya kemudian ia menggigiti ibu jarinya.
Aku tahu ketakutan Lucinda saat ini, dia takut jika Bianca tidak ingin mendengar lebih lanjut mengenai siapa diriku dan bagaimana kehidupan Christine Townsend setelahnya.
Walaupun Ibuku sudah resmi bercerai dan resmi berpisah dari Jonah Townsend, terkadang ia jarang mengganti nama aslinya ketika bepergian. Ia masih menggunakan nama Townsend sepanjang ia hidup. Sedangkan aku, aku menggunakan nama Kakekku dan Nenekku Grochelle.
Aku pertama kali bertemu dengan Alda Grochelle ketika ia sekarat di rumah sakit yang berada di Queens. Alda menangis melihatku kemudian ia menatap mataku dan bibirku.
"Kau sungguh mirip sekali dengan Christine. Oh, bibirmu... mengingatkanku kepada kakak kandungmu," Itu katanya.
Bahkan kami tidak berani mendatangi pemakaman Alda karena penuh sesak dengan keluarga dari kakak kandungku (yang saat ini aku mengetahui bahwa ia ada sangkut pautnya dengan Seth Owen) karena keberadaanku serta keberadaan beberapa anak angkat Ibuku adalah rahasia yang tidak ingin Ibuku ungkapkan kepada siapapun.
Selama itu juga sebenarnya aku sempat mengunjungi Jonah Townsend. Ia tampak kacau dan mengerikan. Aku hanya mengetahui bahwa ia di penjara karena melukai cucu-nya sendiri ketika mabuk. Semenjak itu Bianca tidak lagi dapat memaafkan Ayahnya.
Sungguh pria mengerikan yang sangat kacau. Ketika melihat Jonah, aku tidak ingin menjadi seperti pria itu. Tetapi, teringat Ayah kandungku, Jonah dan Ayahku tidak ada bedanya. Mereka kedua pria paling brengsek yang tidak layak mendapatkan cinta dari siapapun.
"Hameed meneleponku," Perkataan Lucinda membuatku kesal seketika.
"For what?" Lucinda menghela napas panjang kemudian ia mendatangiku dan mengusap rambutku seperti ketika aku masih sangat kecil.
"Dia merindukanmu kurasa,"
"Bullshit! Dia datang ke Amerika karena hanya ingin meniduri saudari kembar Trixy! Sasha? Kau ingat dia?"
"No, shit! dia saudari kembar klienku?" Aku mengangguk. Karena aku tidak memberitahu Lucinda mengenai Trixy dan aku yang sebenarnya sudah saling mengenal sejak lama.
"Temuilah Hameed, untuk sekali saja okay? Itulah perjanjian Omar dan Christine ketika Omar membebaskanmu untuk tinggal di Amerika setelah Christine tiada," Aku sangat frustasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/187867799-288-k10937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIT HAPPENED (#5 THE SHIT SERIES)
RomanceWARNING 21+++ (Due to some mature scene and content underage are not allowed) Trixy Nicholson, 30 tahun divonis usianya hanya bebrapa bulan saja. Dia tak ingin menyianyakan waktunya dan ingin terbebas dari ketidak bahagiaan yang selalu menghampiri d...