WILLIAMS (PAST STORY)
Pekerjaanku di klinik hari ini sangatlah berat. Beberapa pelangganku mengeluh mengenai flu yang didapatkan oleh kucing mereka.
Beberapa Anjing chihuahua yang biasa kutangani sedang mengalami demam dan aku juga menyayangi mereka seperti binatang peliharaanku sendiri. Sedangkan, seekor berang-berang yang dipelihara oleh salah satu pelangganku sedang mengalami keracunan parah sehingga aku juga harus memeriksanya dan menyembuhkannya.
Ayahku tidak pernah setuju dengan pekerjaanku sebagai dokter hewan.
Tentu saja dia tidak setuju, karena tidak akan ada penerusnya selain Rowan yang berambisi tinggi. Sedangkan aku, merasa bahwa menyembuhkan manusia akan menimbulkan kekecewaan yang berat bagi kami para dokter.
Aku sempat melihat Ibuku menyembuhkan salah satu pasien yang tidak ingin ia tangani karena ia seorang teroris yang sempat membunuh hampir puluhan orang di London.
Namun, itulah dilema seorang dokter. Saat seseorang masuk ke dalam rumah sakit, klinik dan sejenisnya sebutan mereka tidaklah lagi sebagai seorang kriminal, penjahat, perampok, pemuka agama, guru, polisi dan lain sebagainya. Sebutan mereka menjadi 'pasien'.
Sedangkan menjadi dokter hewan mempunyai kedamaian sendiri. Aku menyukai binatang lebih daripada manusia. Binatang menyayangi makhluk yang ia sayangi tanpa terkecuali. Mereka akan patuh, memberikan cinta sepenuhnya, dan tidak akan mengkhianati. Itulah sebabnya aku mencintai binatang. Hingga ingin merawat dan menyembuhkan mereka.
Walaupun saat ini aku mempunyai pekerjaan sampingan yaitu menjadi penulis. Aku tidak tahu apakah tulisanku akan menjadi terkenal atau tidak, karena bukanlah itu yang terpenting. Aku hanya ingin menyampaikan kisah hidupku kepada khalayak luas bahwa inilah aku saat ini.
Walaupun kisah yang kutulis kutambahkan bumbu-bumbu pemanis di tempat tidur, tetapi yeah...setidaknya membuat editorku sekaligus sahabat baruku Anika menyukai kisah tersebut.
Harus kuakui, karakter di dalam novel yang kubuat lebih sering berhubungan seks dibandingkan, aku pembuat mereka. Pasalnya, suamiku Slate Williams masih harus menangani beberapa kasus di kantornya sehingga ia harus menginap selama beberapa hari.
Apakah aku merindukan seks? Tentu saja. Namun, bukan itu yang terpenting.
Seks bagiku dan Slate seperti sebuah keharusan yang harus kami jalani. Karena, selama beberapa tahun pernikahan kami, kami belum dikaruniai buah hati.
Aku meminum obat ini, terapi di klinik ini dan itu. Melakukan berbagai pengobatan alternatif, agar menyuburkan kandunganku. Namun, sejauh ini tidak berhasil.
Kini aku berdiri dari kursi yang kududuki kemudian melihat diriku melalui cermin satu badan yang berada di ruang kantorku.
Entah sudah berapa kilo berat badanku naik karena mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Slate juga sudah jarang sekali mengajakku ke jamuan makan malam para pengacara di Chicago semenjak tubuhku menjadi seperti ini. Slate, memintaku untuk menurunkan berat badan ketika ia juga memintaku untuk jangan berhenti meminum obat penyubur.
Jujur, itu sangat sulit dilakukan.
Sebenarnya, aku juga mengetahui bahwa ia berselingkuh dariku beberapa kali. Namun, aku hanya berpikir bahwa aku memang tidak pernah memberikannya kenikmatan seperti yang wanita-wanita itu lakukan kepadanya.
Aku sangat ingat satu bulan yang lalu Slate memohon kepadaku untuk jangan menceraikannya karena ia mengatakan bahwa ia masih mencintaiku dan aku memaafkannya begitu saja. Karena, Slate adalah pria pertama yang tertarik kepadaku? Aku tidak bisa dan tidak tahu harus mencari kemana pria yang menerimaku seutuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIT HAPPENED (#5 THE SHIT SERIES)
Storie d'amoreWARNING 21+++ (Due to some mature scene and content underage are not allowed) Trixy Nicholson, 30 tahun divonis usianya hanya bebrapa bulan saja. Dia tak ingin menyianyakan waktunya dan ingin terbebas dari ketidak bahagiaan yang selalu menghampiri d...