18| Kamu seperti namamu

416 15 0
                                    

"Yang menyakitkan bukanlah rasa rindu, namun jarak yang hanya terasa sepihak."

Aster duduk sendirian hari ini, si begajulan itu meminta izin sakit hari ini. Sehari tanpanya, terasa sepi sekali, mungkin karena Aster sudah terbiasa dengan tingkah absurd Adnan yang membuat suasana ramai.

"Si Adnan beneran sakit Fer?" Tanya Aster kebelakang.

"Mana gue tau. Kan lo yang pacarnya." Fero memasukkan kotak bekal buatan mamanya kedalam tas.

"Emang kalian gak ada chatan gitu?" Zaki ikut nimbrung.

"Ada sih tadi pagi dia nelpon, tapi gak gue angkat." Aster mengambil tasnya, lalu keluar kelas.

"Ter kalo mau kerumah Adnan gue tebengin." Zaki berteriak pada gadis yang entah sudah sampai mana itu.

Dengan cepat kepala Aster muncul dari balik pintu. "Beneran Zak?"

Zaki memayunkan bibirnya, "Giliran gini aja cepet banget tanggepnya, coba kalo ada Adnan lo tuh cuek banget Ter. Hati-hati loh, Adnan banyak yang suka."

"Ih apaan sih, gue tuh cuma mau nengokin dia. Hayuk lah cepet." Aster menarik pergelangan tangan Zaki.

"Eh iyaiya. Gak usah tarik-tarik ter."

"Woyy tungguin gue!!"

Sepanjang jalan ini, otak Aster mereka ulang perkataan Zaki tadi. Hati-hati loh, Adnan banyak yang suka. Hati-hati loh Adnan banyak yang suka. Hati-hati loh, Adnan banyak suka. Arghhhh, kenapa pula Aster memikirkan yang akan terjadi. Kalau Adnan banyak yang suka bagus dong, artinya akan mudah bagi Adnan untuk meninggalkan Aster.

Motor Zaki berhenti didepan pagar rumah Adnan. "Dah nyampe Ter."

"Lo gak ikut masuk?"

"Gak ahh, gue mau ngumpul sama komunitas. Anak-anak udah nungguin."

Aster mengernyitkan dahinya. "Komunitas? Komunitas apaan?"

"Hehehe. Adalah pokoknya."

"Adnan gabung juga?"

"Tanya sendiri sama orangnya. Yaudah gue duluan yaa." Zaki menstarter kembali motornya yang sempat berhenti.

"Iyaiya. Hati-hati Zak."

***

Aster langsung masuk begitu pintu pagar dibuka oleh Shelomitha, kakak sulung Adnan. Shelo adalah mahasiswa semester tiga di universitas ternama Indonesia. Jurusan yang diambilnya adalah Pendidikan Kimia. Otaknya yang jenius itu membuatnya masuk kuliah melalui jalur undangan. Otaknya yang jenius itu juga yang membuat orang tidak percaya bahwa dia bersaudara kandung dengan Adnan.

"Lagi liburan ya Kak She?" Aster jarang sekali bertemu dengan saudara Adnan yang satu ini. Kampusnya yang jauh dari rumah, membuat Shelomitha harus menyewa kamar kos-kosan di dekat kampusnya. Jadi Aster tau jika Shelomitha berada dirumah pastilah wanita itu sedang berlibur.

"Iya, ada libur satu minggu, jadi kakak pulang deh hehe." Wanita berkaca mata itu tertawa manis dengan kedua lesung pipi yang menghiasi pipi nya.

"Adnan nya ada Kak?"

"Adnan lagi nganterin Alo ke tempat les. Tunggu aja bentar paling bentar lagi pulang. Yaudah masuk dulu yuk." Gadis itu menggiring Aster masuk ke dalam rumahnya.

AsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang