Part 39

1.4K 89 4
                                    

1 ATAU 2 PART LAGI KEMUNGKINAN TAMAT, MUNGKIN LEBIH. TERIMA KASIH MASIH MENUNGGU INI BISA DIBILANG FAST UPDATE , BIASANYA 7 HARI KEMUDIAN BARU UPDATE!

Selamat Membaca..

--

Aku mendekati Nadine yang dari tadi hanya diam tidak berbicara apapun, berjongkok dihadapan Nadine yang tengah menunduk.

"Tidak apa apa Nadine, Mama dan Papa pasti akan senang kalau kita tinggal disana, aku tidak bisa meninggalkanmu di Apartemen sendirian dengan Jamie"Suaraku meyakini Nadine , Nadine sedikit mendongkak kan kepalanya untuk menatapku.

"Tapi James.. bagaimana-bagaimana kalau mereka tidak menyukaiku?"Suaranya lirih diakhir kalimat, aku menghela nafas ku dan menatap jagoan kecilku yang sudah berdiri diujung tangga dengan robot yang baru sajaa aku belikan kemarin, dia berlari kecil kearahku dan Nadine, duduk disamping Nadine.

"Kapan kita berangkat Pa?"Tanya sikecil Jamie semangat, sementara Nadine hanya menatapku memohon.

"Sebentar lagi ya sayang, kamu persiapin semua barang kamu dulu ya?"

"Oke"Jamie turun dari sofa dan berlari kecil menaiki tangga, memilih barang yang akan dia masukkan kedalam tas miliknya.

"Jame-"

"Semua bakal baik baik saja, aku janji."

"Tapi kalau mereka-"

"Mereka tidak akan menolak mu Nadine, menolak mu berarti menolak Aku dan menolak cucu mereka"Suaraku pelan, telapak tanganku menyentuh perut datar Nadine dan mengelusnya perlahan.

"Baik, aku setuju"Akhirnya Nadine setuju, aku berdiri dari posisi ku berjongkok dan memberikan kecupan pada pucuk kepalanya.

"Ak--"Aku berlari menjauhi Nadine saat dirasakan perutku kembali ingin mengeluarkan isinya, ini sudah ke4 kali nya disiang ini, sarapan pagiku bahkan sudah kukeluarkan semua.

"Uek"

Kurasakan pijatan lembut dibelakang leherku, setelah dirasa cukup aku berdiri dan membersihkan mulutku yang terasa aneh.

"Kau baik baik saja?"Tanya Nadine lembut, mau tidak mau aku tersenyum.

"Its okey baby, ini hanya masalah kecil"Jawab ku, Nadine lagi lagi tersenyum dia sedikit berjinjit untuk menyamai tinggi ku, namun tinggi nya hanya sejajar dengan alisku.kecupan singkat kurasakan di bibirku, aku mengembangkan senyum saat Nadine melakukan hal semanis itu.

"Jadi kau ingin apa lagi hm?"Tanya nya singat, aku memikirkan hal apa yang aku inginkan dan pilihan ku jatuh pada Pancake yang dihiasi Ice Cream strawberry diatas nya.

"Ah, aku ingin Pancake"Suaraku yakin, Nadine lagi lagi tersenyum dengan lebar, Nadine mengalungkan tangan nya pada leher ku.

"Hanya itu? Appa tidak lapar hm?"Suaranya membuatku ingin memakan Nadine dihadapan ku, uh akhir akhir ini dia sangat manis.

"Kalaupun lapar aku ingin memakan-"Aku mendekatkan diriku pada Nadine, menarik pinggang nya dan berbicara tepat didepan bibir merah Nadine "-aku ingin memakan mu sebagai makanan penutup"Suaraku, pipi Nadine bersemu merah membuatku melakukan kecupan kecupan diseluruh wajahnya, terakhir aku melumat bibir Merah Nadine yang sendari tadi minta dihisap, kami baru berhanti berciuman saat mendengar suara si kecil Jamie.

"Appa , Amma ngapain sih"Suaranya penasaran, aku melepaskan ciuman kami berdua dan melihat Nadine yang tersipu malu, sebenarnya umur Nadine berapa sih sekrang, uh dia sangat menggemeskan sangat.

"Memberikan bukti kasih sayang, Jamie mau?"Suaraku, Jamie berfikir sebentar lalu dia mengangguk antusias membuatku tertawa karena tingkah polosnya, Jamie berlari kehadapan ku dan segera kutangkap dan kugendong dia, memberikan kecupan di kedua pipinya dan bibir kecilnya.

Nikah Kontrak (TAMAT) ✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang