Nadine Pov
-----
Aku terbangun saat perasaanku dilingkupi rasa gelisah, ada sesuatu didalam hatiku merasakan sesuatu yang buruk sedang terjadi. Tanpa sadar aku memeluk lengan James dengan erat namun aku masih belum bisa memejamkan mataku untuk mencoba kembali tidur. Kulirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul 6 Pagi. Aku bangkit dari tidurku menggeser pelan lengan James yang melingkar dipinggangku, memugut asal pakaian untuk menutupi tubuh polosku.
Aku melirik ponsel milikku sedang dicharger, mungkin James yang melakukan nya. Dengan perlahan aku menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Membersihkan nya dengan perlahan agar tidak menimbulkan bekas pada kulitku akibat terlalu kuat menggosok tubuhku. Selesai mandi aku segera berpakaian dan memungut beberapa helai pakaian yang berserakan dilantai kecuali bokser milik James, melihat Bokser James entah kenapa aku malah merona, selesai meletakkan pakaian kotor ke keranjang cucian aku segera menuju Ponselku dan melepaskan kabel yang menghubung ke listrik, menonaktifkan ponsel untuk melihat pemberitahuan disana, entah kenapa ada rasa aneh yang memasuki hatiku, perasaan gelisah yang membuatku ketakutan, sementara fikrian ku selalu tertuju pada kedua orang tuaku.
Baru beberapa detik ponselku menyala beberapa pesan masuk dari nomor yang sama, nomor yang tidak tersimpan didalam kontak ponselku, beberapa pesan suara juga masuk kedalam telponku, dengan ragu aku menekan nomor itu untuk menelpon kembali, baru saja hendak menekan tombol telpon tiba tiba ponselku berdering, nomor yang sama menghubungi ku.
"OH syukurlah"Suara disebrang telpon tampak lega, namun suara itu menyiratkan sesuatu yang lain.
"Nadine"Panggil orang disebrang telpon, aku bahkan tidak tau siapa yang sedang berbicara disana.
"Kembali lah, Papamu—"
"Ak—"
"Dia meninggal, kemarin."
Jantungku berhenti memompa darah, ponselku terjatuh bahkan aku berdiri dengan menahan bobot tubuhku pada lemari sampingku.
'Pasti bercanda kan' Batin ku. aku kembali mengambil ponselku dan panggilan masih terhubung.
"Jangan bercanda!"
"Aku tidak, aku sudah berusaha menghubungimu dari semalam bahkan dari kemarin"
"Aku—"
"Pulanglah, setidaknya lihat mayat orang tua mu untuk terakhir kali nya, Nadine"Suara disebrang sana sendu, aku bahkan belum mengetahui siapa yang menelponku.
"Tidak mungkin.. Papa tidak—jangan bercanda, kemarin dia baik baik saja.. kumohon jangan permainkan aku, Papa masih hidup dia—"
"Dia benar benar sudah meninggal Nadine"
Klik.
Aku langsung mematikan sambungan telpon secara sepihak, segera kubuka icon pesan dan membaca segala pesan yang masuk didalam ponselku, total nya 312 pesan yang berisi hampir sama.
"Nadine Papa mu Kritis- Ander"
"Nadine, Papa mu Kritis, dia mencarimu"
"Nadine. pulanglah" Sekarang aku tau Ander yang menelpon dan mengirimi ku pesan, aku bahkan tidak tau dari mana dia bisa ada disana, tanganku terus mengscroll sampai akhirnya aku sampai dipesa n yang dikirim hari ini, saat aku sedang bercinta dengan James
'Nadine, Papa mu meninggal" aku terduduk dilantai saat membaca pesan yang hampir sama sampai dipesan terakhir pada pukul 3 pagi tadi.
"Nadine, untuk terakhir kalinya. Pulanglah Mama-mu membutuhkan mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Kontrak (TAMAT) ✔️
Romance@Rcy_stw2 Nadine Alexis Lustre adalah anak orang kaya yang baik,dan ramah kepada semua orang.Nadz tinggal bersama omahnya di Indonesia.Orang tuanya selalu keluar negeri untuk urusan bisnis,mereka tidak ada waktu untuk anak kesayangannya itu.Hingga A...