Part 37

1.5K 95 14
                                    

Selamat Membaca.. Vote juga..

Orang yang mencintaimu akan selalu ada untukmu, namun jika kau mengecewakannya, jangan harap ia memaafkanmu

----

Papa meninggalkanku dan James berdua untuk menyelesaikan pembicaraan atau yang lebih Papa inginkan penyelesaian hubungan kami.Jamie sudah dibawa kedalam kamar oleh Mama. hal yang paling tidak aku inginkan terjadi, Jamie melihat Papa marah dan juga James yang tidak berdaya, bahkan Jamie terlihat ketakutan sambil memeluk pinggang ku tadi.

"Nadine"Panggil seseorang didepan ku, entah sejak kapan James sudah berdiri dari duduknya. Kurasakan sapuan pelan diponiku, James menyingkirkan poni ku membuatku menatap kearahnya.

"Kita bicara diluar ya?"Suaraku pelan, James lagi lagi tersenyum kecil. Aku tidak tau Papa masih mempunyai kekuatan besar dalam tubuh tua nya, Wajah James kurasa akan membiru besok, disudut bibir James  sedikit terkoyak.

Sampainya kami diteras rumah, aku segera mendudukkan diriku disalah satu kursi disana, James duduk disampingku.

"Apa kau baik baik saja James?"Tanyaku pada James dan menatapnya yang kini juga menatapku.

"Aku tidak apa apa, ini hanya luka kecil"Jawabnya atas pertanyaan ku, James berdiri dari duduknya dan berjalan kearahku, dia berjongkok dihadapan ku dengan kedua tanganku yang diambli oleh nya, kecupan kecupan kecil kurasakan di kuku kuku jemariku, perasaan hangat lagi lagi mengaliri perasaanku.

"Nadine"Panggil James  pelan namun aku dapat mendengarkan nya.

"Aku mencintaimu"Suara James lagi.

"Jangan tinggalkan aku karena ini, kita berjuang bersama oke?"Katanya sendu, cairan yang menghalangi pandangan mataku tiba tiba menetes.

"James—"

"Aku mencintaimu, mencintai Kalian"Suaranya lagi, ibu jari James menghapus air mataku perlahan.

"Aku juga mencintaimu James, sangat"Balasku.

"Tentu saja kau harus sangat mencintaiku"Ucapnya pelan.

"Jadi kau tidak akan menyerahkan, Kau tidak akan meninggalkan aku dan Jamie, kan?"Tanyaku padanya.

"Tentu tidak, Aku sudah memikirkan kemungkinan terburuk ini"Jawabnya tenang.

"Omong omong dimana bajingan kecil itu?"

'Bajingan kecil? Ander?'

"Siapa?"Tanyaku.

"Ander, aku akan menghajarnya"Katanya serius, perubahan emosi jelas terlihat.

"Dia tidak disini, James"

"Dimana saja dia menyentuhmu?"Tanyanya, dia menatap seluruh wajahku dan juga seluruh tubuhku dari ujung kepala hingga kaki.

"James"

"Dimana saja dia menyentuhmu Nadz, Bocah itu benar benar tidak mengerti kata dimana kata 'kau milikku', Aku akan menghancurkan nya sialan."Maki James.

"Dia menciumku"Suaraku pelan, James membuat kepalan tinju pada telapak tangan nya, rahang nya mengeras jelas sekali dia terlihat Marah.

"Lalu?"

"Hanya itu"

James  memejamkan matanya sebentar lalu membukanya, James sedikit menegakkan tubuhya yang tengah berjongkok dihadapan ku, kurasakan sapuan hangat dibibirku, aku memejamkan mata membiarkan James mencium bibirku secara pelan dan hati hati, kejadian itu hanya sebentar. James melepaskan tautan antara kami, lalu dia mengelus bibirku yang dipenuhi liur kami berdua.

Nikah Kontrak (TAMAT) ✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang