BAGIAN KETIGA.

328 15 19
                                        

----

Rasa ini datang untuk pertamakalinya, aku suka rasa ini yang menyetrum jantungku.

-Isyana Sarasvati Wardhana-

----

Langit gelap bukan berarti menghentikan manusia untuk berkegiatan, jam sudah menunjukan pukul 3 pagi. Namun Isyana masih sibuk berteriak teriak di depan Televisi sambil memegang stick Play Station, ia sedang bermain Mortal Combat yang merupakan salah satu games kesukaannya setelah teken dan Crash bandicoot.

"HIYAAAKKK!!! HIYAAKKKK!"

"WOEEYYYY YA DIKIT LAGIIII!!"

"NAHHHH! MAMYUUUS!" Teriakan pelesetan umpatan Isyana sebagai pertanda berakhirnya permainannya malam ini, Dengan kemenangan yang akhirnya ia berhasil raih setelah 6 jam bermain non-stop.

"Haus juga ternyata teriak teriak terus" Isyana beranjak keluar dari kamarnya berjalan menuruni tangga dan membuka kulkas ia menemukan susu fresh milk dan ia tuangkan di gelas kaca.

Setelah menuangkan Susu, Ia kembali ke kamarnya. Sambil menunggu susu habis ia memilih untuk menuju balkon kamarnya sambil menghirup udara dini hari yang sejuk, karena kendaraan belum lalu lalang saat dini hari.

Saat berada di balkon matanya terfokus ke laki-laki yang juga berada di balkon kamar di sebrang rumahnya. Laki-laki itu sedang bernanyi sambil memetik gitarnya pelan. Senyum Isyana terangkat, dia mengetahui siapa laki-laki itu.

"RAYYYY!!!"

Mendengar namanya di panggil oleh orang yang ia kenal Rayhan langsung memfokuskan penglihatannya ke sebrang rumahnya, ia mendapati Isyana yang sedang melambai-lambaikan tangan kanannya dan tangan kirinya memegang segelas susu.

Rayhan dan Isyana selain bersahabat, mereka juga bertetangga. Mereka sering sekali mengobrol lewat telfon sambil duduk di balkon seperti saat ini. Mereka juga sering mencuci Mobil Isyana dan Mencuci motor Rayhan bersama sama, Memelihara kelinci bersama-sama, bermain Play Station bersama sama di rumah Isyana, dan banyak lagi kegiatan yang mereka lakukan hampir setiap hari.

Rayhan menaruh telunjuknya didepan bibir sebagai isyarat "Hustttt!!"

Isyana pun segera menutup mulutnya, ia baru sadar sekarang pukul 3 pagi, teriakannya pasti akan menganggu orang-orang yang masih terlelap. Isyana pun terkekeh pelan setelahnya, yang dapat disaksikan Rayhan di sebrang sana.

Rayhan segera mengambil handphonenya dan menguatak ngatiknya sebentar, dan tiba tiba handphone Isyana yang ada di sakunya bergentar. Isyana segera mengambil Handphonenya dan melihat panggilan masuk dari Rayhan.

"Belom tidur?"

Isyana menggeleng "belum. Ga bisa tidur garagara Mortal combat nih"

"kan gue bilang jangan main mortal combat, nanti lo ketagihan!"

"lo sih pake larang-larang gue, kan gue jadi penasaran!"

"tidur lo, kalo kesiangan lagi gue gak mau nungguin, bodo amat."

"jangan gitu dong ray! Kalo naik mobil macet banget ga tahan aku tu"

"makanya tidur sana."

"lo sendiri kenapa ga tidur?"

"udah tidur, gue ini udah bangun abis ngerjain PR Bahasa Prancis, lo udah ngerjain?"

Isyana menepuk jidatnya seketika, Rayhan yang melihat di sebrang sana terkekeh pelan.

"kebiasaan lo. Ntar gue fotoin punya gue, lo kerjain ya. Sekarang tidur dulu sana."

NEVER LET GOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang