BAGIAN KE-DUA PULUH EMPAT.

135 12 25
                                    

Hallo semuaaa pa kabarrrr~~~~~~~~
Sehat selalu kah?
Semoga sehat-sehat ya!
Sekarang jam set 8an,yang belum makan malem, jangan lupa makan yaa!
Jangan lupa juga sholat isya bagi yang beragama muslim.

Sangat senang bisa kembali menulis setelah UTS. huahahahaha

Selamat membaca yaaa!

---

See you soon!

-Isyana Sarasvati Wardhana-

---

DORR!!

DORR!!

DORR!!

Suara tembakan saat ini tedengar ke seluruh isi ruangan.

Ada seseorang yang tersenyum mendengar suara tembakan itu, dan bertepuk tangan setelahnya.

puk..

Seseorang yang disentuh pundaknya membalikan badan, melihat seseorang yang sedang memegang pundaknya sambil tersenyum.

"Nice shoot syan!"

"hah?!"

Orang itu tertawa melihat raut wajah Isyana yang kebingungan, orang itu membuka hearing protect yang sedang Isyana gunakan.

"Nice shoot!"

Isyana tersenyum singkat sambil melepaskan sarung tangan yang ia gunakan. "Thanks, Vid."

"Makin jago aja lo! Kalah gue!"

Isyana tertawa kecil, "Hahaha merendah untuk meroket ya lo!"

"Eh suer syan!"

Isyana menarik tangan Vidi untuk duduk bersamanya di kursi yang berada di pinggir lapangan tembak.

Isyana sekarang sedang menggeluti hobi yang sudah lama di geluti oleh Vidi, Vidi mengugestikan ke Isyana bahwa olahraga menembak itu menenangkan, melepaskan beban. Dan Akhirnya Isyana mencobanya dan betul apa yang Vidi katakan, ia jauh lebih tenang saat ini. Daripada saat awal-awal Rayhan meninggalkannya ke Jerman saat itu.

Vidi membuka botol isotonik dan menyerahkannya kepada Isyana, "Minum syan?"

Isyana mengangguk dan mengambil minuman isotonik yang diberikan Vidi, "Thanks."

Vidi pun membuka satu botol istotonik lagi untuknya, dan menghabiskannya kurang dari 15 Detik.

"Lo lanjut kemana syan?"

Isyana menggeleng sambil menunduk, "Belum tau.. Kalo lo?"

Vidi tertawa kecil, "Gue.. Gue mau jadi Akpol kayaknya."

Isyana yang sedang minum minumannya tersentak, ia tertawa setelahnya, "SERIUS LO?!"

Vidi mengangguk, "aneh ya?"

Isyana menggeleng cepat sambil tersenyum untuk menahan tawanya, "Nggak, Cuman gue ngebayangin aja pas lo botak."

Vidi mengusap nguspa rambutnya sambil menaikturunkan alisnya "tetep ganteng gue pasti."

Isyana melirik Vidi malas, "Btw, Kapan seleksinya?"

"dua minggu lagi..."

Isyana mengangguk mengerti, tangannya terangkat untuk menepuk pundak Vidi, "Good Luck, Bro!"

NEVER LET GOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang