Prolog

12.3K 568 14
                                    


Zahril ( Dear Imamku)

.
.
.


Senja telah memamerkan keindahan nya. Sinar-sinar orange menyilau mata dengan awan pijar yang menggantung di langit sore. Deburan ombak terdengar berberiak menghantam dermaga. Senyuman dan kebahagiaan bersatu mengikuti sang surya yang perlahan menyembunyikan diri tanpa tahu dia telah menghadirkan malam yang gelap pada tempat yang dia tinggalkan. Kemanapun sang surya bergerak, dia selalu membagi kehangatan cahaya nya dan meninggalkan kegelapan menakutkan bagi yang mengidolakan.

Di ujung dermaga, sepasang kekasih halal berdiri menikmati senja yang perlahan menghilang. Tangan saling terjalin dengan cincin emas melingkar di jari manis masing-masing. Masih teringat jelas diingatan suara lantang dari sang pria yang menyuarakan akad hingga bibir sang wanita hanya bisa tersenyum lebar. Tanggung jawab penuh telah berpindah di pundak sang pria. Cinta telah menyatu berkat ridho Ilahi. Mereka sudah berada di dalam satu kapal yang siap membawa mereka mengarungi samudra. Melewati badai dan ombak yang menerjang hingga mereka sampai ke rumah impian, yaitu Surga.

Ada hati yang harus mereka jaga. Istana dan rumah tangga mereka bangun dengan kecintaan terhadap Sang Ilahi. Tapi kebahagian tidak selalu mengikuti suatu hubungan. Saat kebahagian mereka hampir berada di puncak, lika-liku pernikahan mulai menghantam hingga perasaan ingin menyerah hadir di kedua hati mereka.

Ciuman singkat di pipi membuat sang wanita menoleh, ditatapnya sang pria yang sekarang berubah status menjadi suaminya itu. Pria itu tersenyum lebar hingga kedua matanya menyipit. Binar kebahagian di kedua bola matanya terpancar saat menatap wajah sang istri yang merona merah. "Aku masih belum percaya bahwa kamu beneran jodoh aku." ujar sang lelaki sambil merangkul sang istri.

Sang istri hanya bisa tersenyum di pelukan suami. Dia juga merasa bahwa semua ini masih mimpi. Berada di pelukan sang pria yang sangat dia cintai rasanya seperti hayalannya selama ini.

"Ini nyata, Mas." Sahutnya. Kedua tangan sang wanita melingkari tubuh sang pria. "Aku telah jadi istri kamu dan kamu jadi suami aku."

💕💕

Hai.. Hai.. Hai....

Bagaimana prolog, ya?
Berhasil bikin penasaran, nggak? Kan? Kan? Kan?

Berhasil aja deh demi menyenangkan hati penulis. Wkwk...

Sekali lagi aku pengen bilang. Jangan jadi SILENT READER, ya? Minimal Vote, gampang banget tuh tinggal tekan bintang di pojok kiri bawah nggak makan waktu lima menit pun.

KOMEN, YA JUGA JANGAN LUPA!

See you!

Azzahra-03

Dear Imam Ku (ZAHRIL) | (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang