8. About Fajar Anugrah.

2.3K 217 8
                                    

8. About Fajar Anugrah.

Happy Reading

🌸🌸 Zahril (Dear Imamku) 🌸🌸

Aku duduk di kursi penumpang mobil sedang kak Zahril di sampingku sibuk pengemudi. Kami dalam perjalanan ke kampus yang jaraknya 7 km dari rumah keluarga mama.

Lagu Melamarmu dari Badai Romantic yang dicover oleh Billy Joe Eva mengalun dari spiker mobil. Kalau mendengar lagu ini, ingatan ku kembali pada hari reunian tentang bagaimana Kak Zahril menyanyikannya untuk ku. Sejak saat itu aku tahu bagaimana romantisnya Kak Zahril.

"Kenapa senyam-senyum sendirian?"

Aku tersadar oleh suara Kak Zahril. Aku tersenyum semakin lebar saat dia menatap sekilas padaku. "Aku hanya mengingat hari reunian."

Kak Zahril berdehem dan pura-pura tidak mendengar ku.

"Aku tidak menyangka kalau Kak Zahril akan bernyanyi dengan banyak orang di ruangan itu." Kataku sambil terkekeh. "Wajah Kak Zahril memerah. Malu, ya?"

Kak Zahril tawa kecil. "Aku juga tidak menyangka bahwa aku membiarkan diriku seperti itu. Jelas aku malu. Tapi demi seorang wanita yang melarikan diri dan salah paham dengan ku aku rela melakukannya."

Aku tersipu malu sekarang.

"Demi kamu. Agar kamu kembali padaku."

Aku memukul bahunya salah tingkah. "Salah Kak Zahril juga."

Dia meraih tanganku yang memukulnya tadi kemudian mengecupnya. "And the end of the story is happy ending.. I was happy about it."

"Kak Zahril tidak tahu bahagia nya aku saat itu dan bagaimana cemburunya aku melihat Kak Nanda hamil dan mengira Kak Zahril suaminya."

Dia tertawa. "Makanya jangan melarikan diri dan menutup akses orang-orang untuk menghubungi mu." Dia mencium tanganku lagi. Dan kali ini dia berlama-lama. "Aku hanya mencintaimu, sayang. Dan selamanya hanya kamu."

Aku menatap kagum wajah Kak Zahril. Kenapa pria tampan ini mau dengan ku? Tidak ada yang spesial di diriku hingga bisa menarik Kak Zahril.

"Sudah sampai. Ini fakultas mu, kan?" Tanyanya.

Aku mengerjapkan mata dan menatap keluar. Benar, ini di depan gedung fakultas ku. "Iya. Kak, aku keluar dulu."

Aku meraih tangannya untuk ku kecup. "Assalamualaikum, Kak."

Kak Zahril mengangguk. "Walaikumsalam. Jangan lupa hubungi aku nanti."

Aku mengangguk dan menutup pintu mobil. Berdiri menunggunya hingga mobil tidak terlihat lagi di belokan setelah fakultas ku. Aku menghembuskan nafas sebelum berbalik dan berjalan menuju kelas ku berada.

Pertama masuk kelas, semua penghuni kelas menatapku dengan rasa penasaran tapi juga beberapa hanya menatapnya sekilas sebelum kembali ke kegiatan mereka. Aku tersenyum kepada mereka.

"Sebulan menghilang akhirnya princess kita datang!" celetuk seorang pria yang duduk di pinggir ruangan.

Aku tertawa. "Aku tahu kamu pasti kangen dengan ku, Alvin. Tidak usah malu-malu."

Dear Imam Ku (ZAHRIL) | (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang