13. Kunci Hati
Happy Reading
~Flaylist part ini~
Geisha - Kunci Hati
🌸🌸Zahril (Dear Imamku) 🌸🌸
Warning!!
Aku bergeming, tubuhku rasanya sangat sulit untuk digerakkan. Kak Zahril masih menatapku dengan dingin. Sorot matanya mampu membekukan tubuhku hingga tidak bisa bergerak.
Aku menelan ludah dengan susah payah. Kak Zahril terlihat berbeda. Aku tidak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya. Walaupun dia diam tidak bergerak tetapi tatapan matanya mampu membuatku tidak berkutit.
"Kak Zahril ngapain di sini?" Pertanyaan bodoh. Aku tahu itu. Tapi apa yang harus aku katakan dalam situasi seperti sekarang ini jika bukan keberadaan nya? Hanya itu yang bisa dipikirkan otakku. "Bukannya Kak Zahril ada di jakarta?" cicitku.
Aku mendengar hembusan nafas beratnya. "Berhentilah berbicara omong kosong." Ucapnya datar. "Kamu tahu kan apa kesalahanmu?"
Aku tergagap. Dengan ragu aku mendekatinya. "A... Ak... Aku tidak bermaksud mengirimkan pesan itu kepada Kak Zahril. Aku hanya kesal. Aku kesal karena Kak Zahril tidak membalas pesanku."
Dia tetap menatapku dingin.
Jujur aku tidak suka dengan tatapannya. Dia seperti bukan dirinya yang selama ini selalu bersikap hangat saat dia bersama ku. Kecuali saat dia di sekolah menengah atas dulu. Tapi kali ini berbeda, rasanya dia lebih dingin lagi.
Aku memegang lengannya. "Aku minta maaf." kataku sambil menatap matanya. "Aku tidak serius dengan pesan yang aku kirimkan. Aku tidak mengira akan seperti ini dengan Kak Zahril berada di sini."
Aku menghembuskan nafas berat saat dia masih saja seperti itu. Diam. Aku memundurkan langkahku dan mengangkat kedua tanganku sebagai tanda menyerah. "Oke. Aku salah. Jadi berhentilah bersikap seperti ini, kak? Aku hanya becanda. Aku tidak serius dengan pesan ku tadi. Fajar-"
Dia bergerak cepat menghampiriku kemudian memegang kedua bahuku, menghentikan perkataanku.
"Berhentilah menyebutkan nama pria lain!" Desisnya tidak suka.
Aku langsung menutup mulutku rapat. Menatap langsung kepada kedua matanya yang menyipit mengancam. "Aku tidak akan menyebutkan nama pria lain."
Dia berkedip dan perlahan kelembutan kembali ke kedua matanya. Dia menundukkan kepalanya dengan perlahan, menghela nafas berat berkali-kali.
"Sifatmu kali ini sungguh membuatku tidak berpikir, " tangannya bergerak mengelus pipiku. Dia mendongak menatapku, "Kamu tahu aku sangat menyayangimu. Sangat mencintaimu. Jadi jangan pernah sebut nama pria lain di depanku, oke? Kamu membuatku gila."
Aku mengepalkan kedua tanganku yang berada di masing-masing sisi tubuhku. Mataku memanas dalam sekejap, aku menutup mata dan membiarkan air mataku jatuh. "Maafkan aku, Kak." Isakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Imam Ku (ZAHRIL) | (Ending)
RomanceBELUM REVISI!!! Di ujung dermaga, sepasang kekasih halal berdiri menikmati senja yang perlahan menghilang. Tangan saling terjalin dengan cincin emas melingkar di jari manis masing-masing. Masih teringat jelas diingatan suara lantang dari sang pria...