Seorang pria menunggu dengan khawatir kekasih hatinya. Hampir seharian gadisnya tidak pulang. Sesekali pria itu menatap langit seolah bertanya pada bintang, 'apakah dia baik-baik saja?'. Perlahan bayangan seorang wanita mendekat. Jungkook bernafas lega karena gadisnya baik-baik saja.
"Dari mana saja kau?" Tanya Jungkook saat Jennie melewatinya dan langsung masuk.
Jennie menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Jungkook.
"Aku tak pernah menanyakan hal itu padamu. Aku juga tak pernah bertanya apa yang kau lakukan di luar sana walau sebenarnya aku tau." Jennie langsung melanjutkan langkahnya. Dia masih kesal dengan Jungkook. Seandainya dia tidak kabur dari ibunya pasti dia bisa meninggalkan pria brengsek itu.Jungkook menghela nafas lalu masuk.
"Jennie," panggil Jungkook.Jennie hanya menaikkan sebelah alisnya sambil bermain piano. Setelah hampir 3 bulan piano putih itu hanya menjadi pajangan, malam ini tiba-tiba Jennie ingin menggunakannya.
"Kau memainkannya lagi?" Heran Jungkook yang kini telah berdiri di sebelahnya.
"Aku rindu kakakku." Jennie semakin menghayati lagu 'Swan Lake'. "Kau berjanji akan menjadi kakakku. Tapi kau malah menghabiskan waktu bersama pelacur itu." Jennie tertawa kecut.
"Cukup Jennie."
"Kakakku pria yang baik. Dia tidak pernah melakukan hal menjijikan seperti yang kau lakukan."
"Cukup Jennie!"
"Lebih baik aku hidup di jalanan dari pada harus mengurusi pria sisa seperti kau."
"CUKUP JENNIE!!"
JRREENNGG...
Jennie menekan tuts piano dengan kedua tangannya.
"Aku benci kau Jungkook." Jennie langsung berlari menuju kamarnya dan membanting pintunya dengan keras hingga suaranya terdengar di telinga Jungkook."Aku melakukan ini untuk kebahagiaanmu Jennie." Jungkook terduduk di bangku piano. Dia menutup papan tuts piano lalu melipat tangannya sebagai bantal untuk tidur.
Jennie berusaha memejamkan matanya dengan air mata yang terus mengalir. Perlahan isakanya berhenti karena dia telah masuk ke alam mimpi.
***
"Huaaamm." Jennie bangkit dari tidurnya. Dia mengambil handuk dan beranjak ke kamar mandi. Jungkook berdiri di depan kamar mandi sambil membawa dress lalu memberikannya pada Jennie.
"Pakai itu." Jungkook meninggalkan Jennie lalu berjalan ke dapur.
Setelah mandi, tiba-tiba langkah kakinya menuntun Jennie ke dapur. Aroma yang sedap membuat perut Jennie tak sabar untuk menyantapnya. Kemarin dia tidak makan seharian. Jadi sekarang dia sangat kelaparan. Setelah sampai di depan meja makan, senyumnya mengembang. Semua makanan itu sangat lezat.
"Dan ini menu utamanya." Jungkook meletakkan semangkuk besar sup daging kesukaan Jennie.
"Kau yang membuat semua ini?" Heran Jennie. Matanya masih menatap makanan itu.
"Iya." Jungkook mendekati Jennie lalu memeluknya dari belakang. "Mulai hari ini aku akan menjadi baik seperti kakakku."
Jennie tersenyum. Senyum tulus yang sudah jarang terukir di bibirnya.
Mereka menyantap makanan itu dengan sangat nikmat. Dua cangkir kopi Sakin menyempurnakan acara makan-makan itu.
"Kenapa?" Heran Jennie karena Jungkook yang terus memperhatikannya.
"Kau cantik." Jungkook terpukau dengan Jennie yang sangat cocok dengan baju yang ia berikan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Season (Yoongi X Jennie)
Mystery / ThrillerRindu berat Jennie pada kakaknya selalu ia rasakan. Hingga dia melakukan kebiasaan yang selalu dilakukan kakaknya, yaitu bermain piano. Hingga seorang pianis bernama Min Yoongi pengidap Alzheimer, datang membawa kode-kode aneh yang selalu Jennie ang...