21. Aku Suka Dia

261 40 10
                                    

Seorang wanita paruh baya tengah terbaring lemah di atas ranjang. Meskipun dalam kondisi lemah, tangannya tak berhenti membelai lembut rambut gadis yang memiliki hobi melamun. Putri tercintanya, Lisa.

"Aku sudah melakukanya, dia pasti kembali." kata Ny. Soojin yakin, dia baru saja datang. Wanita yang sedang berbaring itu adalah Ny. Mona, ibu kandung Jennie dan Lisa.

"Aku sudah tidak kuat lagi. Kanker ini sudah menggerogoti tubuhku," suara Ny. Mona terdengar sangat lirih. Ny. Mona sudah di vonis terkena kanker rahim stadium akhir. Kata dokter hidupnya tidak lama lagi. "Aku hanya tidak ingin Lisa semakin parah. Apalagi, dia hanya mengingat orang yang pernah dekat dengannya. Dan aku tidak yakin kakak tirinya bisa menjaganya dengan baik," Ny. Mona menangis sambil menatap mata kosong Lisa. Ia tidak tega meninggalkan Lisa sendirian. Lisa harus bergantung pada orang lain, ia sudah tidak bisa melakukan apapun. Satu-satunya yang bisa diharapkan untuk menjadi penjaga Lisa adalah Jennie. Lisa bahkan masih sering menyebut nama Jennie dan meminta ibunya untuk mencarinya di stasiun.

Setiap sore selama musim semi, Lisa selalu meminta kepada ibunya untuk membawanya ke stasiun. Dia selalu menangis untuk Jennie di sana. Memang batin saudara kembar selalu saling terikat, Lisa suka ke stasiun dan Jennie suka naik kereta.

"Apa dia marah saat mendengar namaku?" tanya Ny. Mona.

"Tidak. Dia hanya bilang tidak ingin kembali, tapi.."

"Ku mohon jangan beritahu kondisi ku," pinta Ny. Mona.

"Tapi.."

"Ku mohon.."

***
"Hai, kau sudah punya rumah di sini?" Tanya seorang pria.

Jennie menggeleng. Ia tak sempat memikirkan itu.

Pria itu mengamati perubahan wajah Jennie yang tampak gelisah.

"Kau bisa tinggal di apartemen ku, aku punya dua kamar." tawarnya sambil membopong koper Jennie.

"Tidak. Aku bahkan tidak mengenalmu," tolak Jennie sambil berusaha mengambil kembali kopernya namun tidak berhasil.

"Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri." pria itu mengulurkan tangannya. "Aku Kim Taehyung." katanya memperkenalkan diri.

Jennie masih diam, ia takut pria itu adalah orang jahat.

"Kau Jennie, kan? Musisi dari Korea Selatan yang dikirim ke London." tebak Taehyung.

Jennie masih tidak percaya.

"Aku adalah pembimbing mu disini. Aku ditunjuk langsung oleh Tn. Namjoon." Taehyung masih mengulurkan tangannya.

Perkataan terakhir Taehyung tadi membuat Jennie percaya dan akhirnya ia menjabat tangan Taehyung.

"Untung kau percaya, tanganku sudah lelah." kata Taehyung sambil terkekeh. Tanpa Taehyung sadari, tangannya usil menjepit hidung Jennie lalu berjalan mendahului Jennie.

Jennie menatap heran. Apa-apaan pria asing itu.

Ternyata, tak jauh dari tempat Jennie berdiri tadi terdapat sebuah apartemen yang terlihat cukup mewah. Dan salah satu apartemen itu milik Taehyung. Sekarang mereka sudah berada di dalam. Taehyung menunjukkan kamar untuk Jennie. Jennie sedikit heran dengan kamar itu. Taehyung mengatakan kamar itu sudah lama kosong, tapi di dalamnya terdapat banyak barang milik perempuan. Ya, sprei nya berwarna pink. Gordennya juga pink. Lalu terdapat beberapa alat make up. Saat Jennie membuka lemarinya pun juga sudah penuh dengan baju perempuan.

"Semua barang ini milik siapa?" tanya Jennie.

"Ini milikmu." jawab Taehyung tak sadar sambil terus menatap Jennie.

Sweet Season (Yoongi X Jennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang