11. Rumah Baru

380 51 8
                                    

"Kau juga di sini?" tanya Jimin yang tiba-tiba muncul di hadapan Jennie.

"eh Jimin, kenapa kau kesini?" tanya Jennie sedikit kaget.

"Aku sedang menjenguk si pucat, kau?"

"Ak-aku juga," jangan sampai Jimin tau kebersamaannya dengan Yoongi akhir-akhir ini.

"Aku juga bersama para pelatih, kau ingin menyapa mereka?"

"Tidak, tidak perlu hehe.."

Jimin ikut duduk di samping Jennie.

"Kau masih marah dengan mereka ya?"

Jennie hanya tersenyum sendu, mengingat kejadian saat Tn. Namjoon benar-benar mengeluarkannya.

"Dan kenapa si pucat juga keluar bersamaan denganmu? Aneh,"

"Mungkin karena dia sedang sakit,"

"Benar juga,"

***

Jennie kembali ke cafe untuk membereskan semua barang-barangnya. Ia hanya membawa bajunya, baju Jungkook dan bahan-bahan kopi yang tersisa. Sebenarnya ia juga ingin membawa piano itu, tapi dia tidak punya uang untuk menyewa kendaraan. Terpaksa dia harus merelakannya tetap di situ. Setelah Jennie keluar dengan dua koper besar, pria yang kemarin mendatanginya langsung mengunci pintu cafe lalu pergi. Dia belum tahu harus pergi kemana. Dia memilih duduk di depan cafe. Dia menatap sendu sekolah musik yang tak jauh darinya. Melihat murid-murid yang akan mendaftar dan juga murid-murid senior yang senang bisa meraih mimpinya menjadi musisi. Mereka keluar karena lulus, sementara dia di keluarkan. Jennie meletakkan kepalanya di kedua lututnya yang tertekuk. Tak lama, ia pun tertidur. Meskipun hari masih sangat pagi dia merasa sangat mengantuk karena dari semalam ia tidak tidur. Lama kelamaan Jennie masuk ke tidur yang lebih dalam hingga tubuhnya oleng ke samping dan hampir terjatuh ke tanah jika Jimin tidak menahannya.

Jennie langsung tersentak dan terbangun. Dia langsung membenarkan posisi duduknya.

"Kenapa kau tidur di sini?" tanya Jimin.

"Karena tempat ini bukan rumahku lagi," Jennie tersenyum pahit.

"Dimana Jungkook?"

"Dia ditangkap," nada bicara Jennie terdengar lemah. Bagaimana tidak? Pelindungnya satu-satunya yang ia miliki, tidak lagi ada di sisinya.

Entah Jimin harus turut bersedih atau justru bahagia karena dia bisa lebih dekat dengan Jennie. "Kau sudah menemukan rumah baru?"

"Belum, kau ada saran?"

"Tinggallah bersamaku," tawar Jimin. Ia tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan langkah ini.

"Ha?"

"Kau tak perlu membayar sewa,"

Jennie sedikit berpikir. Jika dia menerima tawaran Jimin berarti dia bisa menggunakan uang itu sepenuhnya untuk usaha. Dan jika usaha itu berkembang, dia bisa masuk lagi ke sekolah musik itu.

"Baiklah!" Jennie tersenyum dan langsung bangkit dari duduknya. Jimin ikut bangkit lalu membantu membawakan salah satu koper Jennie.

Mereka menaiki kereta. Setelah 10 menit mereka sampai di pemberhentian pertama lalu mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

"Tidak terasa sekarang sudah memasuki musim gugur," kata Jennie sambil tersenyum melihat daun-daun yang berguguran tertiup angin. Angin hari ini sedikit kencang hingga membuatnya berkali-kali mengusap-usap tubuhnya karena kedinginan. Jimin yang menyadari itu langsung membuka jaketnya lalu memakaikannya pada Jennie.

Sweet Season (Yoongi X Jennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang