10. Maafkan Aku, Jennie

463 53 3
                                    

"Maafkan aku Jennie aku sudah tidak menerimamu lagi di sini. Tapi, jika kau berubah pikiran kau bisa mengikuti ujian susulan di akhir musim gugur nanti," kata Tn. Namjoon lalu melenggang pergi.

Jennie mengambil semua kertas melodinya lalu memasukkannya ke dalam tasnya. Sudah tidak ada harapan lagi untuk tetap bertahan di sini. Ia baru tahu ternyata Yoongi mengundurkan diri. Sebenarnya cukup mudah untuk merayu Tn. Namjoon, hanya memerlukan uang dengan jumlah yang besar. Yang Jennie heran kan sekarang adalah kenapa Jungkook belum memberikan uang rayuan itu? Apa dia lupa?

Jennie berjalan gontai keluar dari sekolah itu. Sesekali dia menoleh untuk mengingat kembali kenangan di sekolah itu, termasuk kakaknya dan juga Jimin. Ia sangat pusing sekarang. Dia membuka pintu cafe dan langsung mengganti bajunya dengan seragam cafe. Setelah itu turun lagi dan membalik papan bertuliskan 'close' menjadi 'open'. Dia kembali berjalan untuk menyalakan semua lampu yang ada di sana.

"Hufft.." Jennie menghela nafas. Ia ingin sendiri sekarang tapi tuntutannya untuk bekerja harus tetap dilakukan. Pelanggan pun langsung menghampiri cafenya. Kebanyakan pelanggan di sini adalah murid dari sekolah musik Have Dream. "Kenapa mereka tidak pernah bosan meminum kopi?" keluhnya malas melihat banyaknya pelanggan itu, terpaksa dia harus tetap melayani mereka. Dia memang tidak memiliki karyawan disini.

"Bolehkah aku meminjam piano mu?" tanya salah satu pelanggan.

"Ya," jawabnya acuh. Saat memberikan kopi pesanannya, ia sangat terkejut karena pelanggan itu ternyata Jimin.

"Jimin?"

"Hai, aku mendengar aku di keluarkan dari sekolah. Itu benar?" tanya Jimin memastikan.

Jennie mengangguk.

"Hei cepatlah!" omel pelanggan yang mengantri di belakang Jimin. Terpaksa Jimin harus pergi. Dia langsung menghampiri piano itu.

Jimin memainkan lagu 'Sakura-Sakura by Me', lagu yang dimainkan Jennie kemarin. Jennie melirik malas Jimin. Ia benar-benar bad mood hari ini.

Kricing!

Lonceng pintu berbunyi, menandakan ada seseorang yang baru saja masuk. Orang itu berbadan besar dan sedikit menakutkan.

"Ada yang bisa ku bantu tuan?" tanya Jennie.

Pria itu memberikan secarik kertas. "Bosmu belum memperpanjang sewa tempat ini,"

"Apa?" kaget Jennie. Ternyata bukan hanya uang sekolah yang belum dibayar. Uang sewa cafe juga belum dibayar.

"Beritahu bosmu, cafemu harus tutup besok! Jangan lupa bereskan juga barang-barangmu!" lanjut pria itu lalu beranjak pergi.

Suara pria itu sangat lantang, membuat seisi menoleh ke arah Jennie termasuk Jimin. Jimin menghentikan permainannya dan langsung menghampiri Jennie yang masih terlihat terkejut.

"Jennie, kau tidak apa?" tanya Jimin.

"Tidak apa,"

"Jika kau perlu, aku bisa memeluk.."

"Pergilah Jimin, aku masih sibuk sekarang." usir Jennie. Jimin mengangguk mengerti. Kondisi cafe memang sangat ramai sekarang. Sebenarnya ia sangat ingin membantu Jimin tapi, ia tidak tahu banyak tentang kopi.

***

Hari Pun sudah malam. Jungkook belum juga kembali. Biasanya Jungkook yang membuka cafe dan berangkat bekerja saat cafe tutup. Hari ini, Jennie yang membuka dan juga menutup cafe.

"Dimana Jungkook?" Jennie menunggu Jungkook di depan pintu.

Samar-samar ia melihat seorang pria yang sedikit berlari cepat ke cafe. Ya, pria itu adalah Jungkook. Raut wajahnya terlihat gelisah.

Sweet Season (Yoongi X Jennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang