24. Kunjungan Tak Terduga

229 32 2
                                    

"Jadi, karena Lisa tidak bisa mengingatmu lagi. Sekarang, kau mencari ku?" Jennie sungguh tak percaya ini. Dia hanya di cari di saat seperti ini saja? "Aku juga anakmu!" Air mata kepedihan Jennie menetes jatuh dengan sejuta rasa kecewa yang ia pendam sejak kecil. Rasa kecewa karena selalu dibandingkan dan tidak mendapat perhatian sama seperti Lisa.

"Maafkan ibu. Ibu akui, ibu lebih membanggakan Lisa daripada dirimu. Tapi, bukan berarti ibu tidak sayang padamu..." hati Ny. Mona lebih terluka lagi saat melihat putri tercintanya menangis karena perbuatannya selama ini.

"Kau mau kembali pada ibu 'kan?"

"Tidak!!!" Jennie langsung bangkit dari duduknya lalu berlari keluar dari cafe. Ny. Mona sempat menahan tangganya tapi energi Jennie yang masih kuat mampu mengalahkannya.

Jennie terus berlari. Walau udara hari ini terasa dingin ditambah Jennie yang hanya menggunakan mantel biasa tanpa jaket. Ini cukup menyiksa. Namun, kekecewaan Jennie lebih menyiksa lagi. Akhirnya lelah menyerbu tubuhnya. Ia kini memilih untuk berjalan. Pikirannya kosong. Ia tak ingin memikirkan apapun. Dulu dia bisa hidup bahagia bersama kakak tercintanya Jin.

*Flashback

"Hiks hiks hiks..."

"Jangan menangis, aku tidak apa.." kata seorang anak pria berusia sekitar 15 tahun sambil tersenyum. Hidung nya terus mengeluarkan darah.

"Apanya yang tidak papa?! Kau berdarah!" panik Jennie. Mereka sedang bermain di halaman belakang rumah. Jennie menjadi seorang putri dansa dan Jin yang menjadi pangeran. Tiba-tiba Jin mimisan."

*Flashback end.

"Jadi sebenarnya, kakak sudah lama sakit kanker otak itu. Kenapa aku tidak sadar itu..." Jennie mengulang kejadian itu lagi. Ia tidak sadar ibunya sedang sakit.

Jennie masih terus berjalan. Ia berjalan lurus tanpa tahu arah. Ia juga tidak tahu sudah berapa jauh dia dari cafe itu. Ini tentu bisa membuatnya tersesat. Apalagi dia tengah berada di negara lain.

Buliran putih mulai turun. Angin semakin bertiup kencang. Seperti nya akan ada badai salju sekarang.

"Astaga, aku harus segera kembali! Tapi, aku dimana?" Jennie mulai kebingungan. Dia menoleh ke kanan dan kiri mencari taksi. Tapi tidak ada. Jalanan yang ia lewati sangat sepi. Ia terus menyisir pandangan dan menemukan pos pemberhentian kereta. Iya yakin pasti akan ada kereta yang berhenti disana dan menuju tempatnya tadi. Ia menghampirinya. Di sana terdapat sebuah kertas. Ia lalu membaca tulisannya. Hanya beberapa kata yang terlihat karena tulisannya luntur terkena air. Tulisan yang bisa di baca Jennie, hanya 'Kereta tujuan Knightsbridge London.'

Jennie sempat membaca nama jalan cafe itu. Dan itu sama dengan tujuan kota ini. Setidaknya jika dia kembali ke cafe, dia bisa pulang bersama Taehyung. Jennie duduk di bangku panjang yang tersedia di sana. Bangku yang terbuat dari besi membuatnya semakin kedinginan.

"Astaga dingin sekali..." keluh Jennie. Sudah satu Jennie menunggu namun kereta itu belum juga datang.

Jennie malah teringat dengan perkataan ibunya tadi. Ny. Mona mengatakan Lisa selalu menunggunya di stasiun. "Ternyata menunggu sesuatu yang tidak pasti datang itu, menyakitkan."

Di waktu yang sama di tempat yang berbeda, Lisa juga memikirkan Jennie. Berulang kali Lisa meminta pada Taehyung untuk mengantarnya ke stasiun untuk menunggu Jennie.

"Ayo kak, aku ingin menyambut kepulangan Jennie." pinta Lisa.

Taehyung menghampiri Lisa lalu membelai lembut surai Lisa."Di luar sedang turun salju. Udaranya pasti sangat dingin."

Sweet Season (Yoongi X Jennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang