kim yohan : chubby

5K 638 46
                                    

Coba kalian bayangkan bagaimana rasanya jika Kim Yohan menjadi kekasihmu?

Kim Yohan benar-benar sosok yang paling menyebalkan yang pernah ada dimuka bumi ini.

Setiap hari aku harus mendengar semua ejekan demi ejekan yang lelaki itu telontarkan kepadaku.

"Gendut!"

"Kau tidak berniat untuk diet, gendut?"

"Pilih mana? Mau aku panggil babi atau kuda nil?"

Percayalah, kau tidak akan pernah tahan berada disekitarnya.

Aku sedang menikmati sekotak susu cokelat yang ada dalam genggamanku lantas mengedarkan pandanganku kesegala arah, sekedar memperhatikan segerombolan siswa yang berhamburan keluar dari dalam kelas mereka, karena memang sudah seharusnya jam istirahat.

Aku terkejut begitu Kim Yohan tiba-tiba datang dan duduk disebelahku, mengambil sekotak susu yang tadinya aku minum, dan menghabiskannya dalam satu serupan.

"Sialan! Itu punyaku" timpalku seraya melayangkan pukulan bertubi-tubi pada lengan lelaki itu.

"Aku melakukan ini demi kebaikanmu, (y/n)" timpalnya dengan suara yang dibuat-buat.

"Tidakkah kau lelah dengan berat badan yang seperti itu?"

Aku mendengus kesal. Here we go again.

"Kau tahu kandungan lemak dalam susu cokelat berapa banyak?" lanjutnya.

"Coba kau bayangkan, kalau lemak bertemu dengan lemak jadinya apa?"

"Terserah" balasku seraya memutar kedua bola mataku. Telingaku sudah terlalu mati rasa mendengar semua ejekannya itu.

"Satu yang membuatku penasaran" lelaki itu kemudian beralih menatap kedua mataku. Menatapku dengan tatapan jahilnya.

"Sebenarnya apa yang membuatmu sangat gemar untuk makan?" lihat, lelaki itu bahkan menyengir di depanku.

"Satu yang membuatku penasaran juga" ucapku mengikuti perkataannya yang sebelumnya.

"Sebenarnya apa yang membuatmu gemar untuk menggangguku?" aku menatap kedua mata itu, menatapnya dengan tatapan kesal.

Yohan terkekeh. Lelaki itu kemudian merentangkan tangannya, berusaha untuk merangkul bahuku, membawaku agar lebih dekat dengannya.

"Karena-" tangan Yohan yang awalnya merangkul bahuku kini beralih mengelus kepalaku.

Yohan kembali menatapku, masih dengan senyuman mengejek itu. Sangat menyebalkan melihatnya tersenyum seperti itu.

"Karena kau gendut" dan lelaki itu kemudian mendorong kepalaku, menjadi alasan kenapa lelaki itu merangkulku ternyata.

Lihat dia, lelaki itu kini berlalu pergi dengan tawa yang senantiasa menemaninya, menertawaiku tentu saja.

"Kim Yohan sialan!" teriakku kesal. Aku bahkan masih bisa mendengarnya tertawa sekalipun ia sudah jauh dariku.

Aku menghela nafas dengan kasar, berusaha meredamkan kekesalanku.

Tinggal setahun lagi dan kau benar-benar bebas dari lelaki bernama Kim Yohan itu.

"(y/n)" dan lelaki itu kembali lagi, membuatku sedikit terkejut.

Yohan menampakkan kepalanya. Lelaki itu berdiri tepat dibelakangku dan ia menampakkan kepalanya dari sisi kiri kepalaku.

Aku memukul kepalanya dengan kesal "Kau mengejutkanku!" dan sekali lagi ia hanya bisa tertawa.

"Aku punya saran. Daripada kau terlalu banyak makan, mungkin ada baiknya kau ikut taekwondo bersamaku?" Yohan kemudian kembali duduk disebelahku.

"Untuk apa?" tanyaku dengan malas.

Yohan kemudian merongoh saku celananya dan mengambil handphonenya dari dalam sana. Lelaki itu kemudian membuka sesuatu dari handphonenya, dan di detik berikutnya ia mengarahkan handphonenya tepat di depan wajahku.

Itu sebuah kamera dan Kim Yohan berhasil mengambil fotoku.

"Lihat betapa gendutnya dirimu? Untuk membantumu menurunkan berat badan tentu saja" Yohan menunjuk pantulan wajahku yang ada di dalam kamera handphonenya, menunjuknya dengan menggerakkan dagunya.

"Lalu apa urusannya denganmu?" tanyaku sarkastik. Aku melipat kedua tanganku di dada, menatapnya seraya menaikkan sebelah alisku.

"Sebagai teman yang baik aku ingin membantumu, tentu saja" timpalnya.

Teman katanya.

"Sejak kapan kita menjadi teman?" timpalku.

"Oh! It hurts me" mendengar itu membuat Yohan memegangi dadanya menggunakan kedua tangannya dan membuat wajah seakan-akan lelaki itu kesakitan.

Dan satu jitakan yang sangat keras mendarat tepat di kepala lelaki itu.

"Menjijikkan" ucapku.

Untuk kesekian kalinya dalam hari ini, lagi-lagi Kim Yohan tertawa.

"Aku tunggu nanti siang, di gerbang sekolah. Paham?" Yohan kemudian bangkit dari duduknya dan berlari kecil meninggalkanku.

Aku mengerang kesal.

Tahan. Kau harus menahannya. Kau hanya perlu menunggu. Tinggal setahun lagi dan kau akan lulus dari tempat ini dan benar-benar bebas dari lelaki bernama Kim Yohan itu.

***

daydreamin' | produce x 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang