hwang yunseong : imperfect you pt.2

2.5K 420 18
                                    

Okay! 4 part aja kalau gitu!

Selamat membaca <3

Kedua mata Hwang Yunseong senantiasa memperhatikan setiap gerak gerik (y/n) di balik jendela kaca yang ada di depan toko CD yang selalu ia lewati.

Lelaki itu masih dengan seragam sekolahnya, mengingat ia baru saja pulang dari sana. Kedua tangan lelaki itu senantiasa ia letakkan di dalam saku celananya, tidak pernah bosan melihat gadis yang selalu mendengarkan musik di dalam toko itu.

Keningnya kemudian mengernyit melihat (y/n) yang kini berusaha untuk keluar dari dalam toko ini, membuatnya menabrak beberapa orang yang gadis itu lewati.

Yunseong masih memperhatikan (y/n), menatap gadis yang kini melewatinya itu.

Lelaki itu berlari ketika (y/n) berjalan tanpa menyadari sebuah tiang listrik di depannya. Tangan lelaki itu kemudian terulur, memegang dahi (y/n) sebelum berhasil mencium tiang listrik itu.

Kedatangan Yunseong membuat gadis itu tersentak kaget, membuatnya tidak sengaja memukul kaki lelaki itu dengan tongkat yang dibawanya.

"Siapa kau!" (y/n) berusaha meraih Yunseong tetapi lelaki itu berusaha menghindar, masih menahan sakit yang ia rasakan pada kakinya.

"Tadi kau hampir menabrak tiang" timpal Yunseong dengan suara yang dibuat-buat.

"Benarkan?"

"Terima kasih" lanjut (y/n) seraya tersenyum.

Senyuman yang selalu menjadi kesukaan Hwang Yunseong.

Karena senyuman (y/n) benar-benar manis.

"Kau mau kemana?" tanya lelaki itu seraya memegangi tangan (y/n).

"Katanya dekat sini ada toko musik, benar begitu?" timpal gadis itu.

Yunseong mengangkat sebelah alisnya. Itu benar. Sebelumnya lelaki itu melewati sebuah toko musik, tidak jauh dari toko CD yang selalu ia datangi.

Toko itu baru saja buka beberapa hari yang lalu.

"Mau aku antar?"

"Aku bisa pergi sendiri, tenang saja" dan sebuah keraguan tersirat pada wajah gadis itu.

"Aku akan mengantarmu" timpal Yunseong, masih dengan suara yang dibuat-buat, berusaha agar (y/n) tidak mengenali dirinya.

"Tapi setelah ini kau tidak mencoba untuk menculikku, bukan?"

"Rencananya seperti itu" timpal Yunseong seenaknya.

"Apa?"

Dan lelaki itu tertawa "Tentu saja tidak" meraih tangan (y/n) dan menuntunnya menuju toko musik yang gadis itu maksud.

Begitu mereka tiba disana, Yunseong membiarkan (y/n) untuk menelusuri toko itu sendiri.

Kedua matanya masih senantiasa mengawasi apa yang gadis itu lakukan.

Gadis itu kemudian menemukan sebuah piano, membuatnya berusaha untuk duduk di kursi panjang yang ada disana.

Sebuah senyuman kemudian menghiasi wajah gadis itu begitu ia berhasil menyentuh tuts piano yang ada di depannya.

"Kamu mau mencobanya?" Yunseong memutuskan untuk menghampiri (y/n) dan duduk disebelahnya.

Gadis itu kemudian mendengus "Aku tahu itu kamu" timpalnya.

"Apanya?"

"Kamu orang yang mengantarku tadi, bukan begitu Yunseong?" tanya gadis itu.

"Sok tahu"

(y/n) terkekeh kecil "Terdengar sangat jelas itu kamu"

"Suara ketawa kamu" mendengar itu membuat Yunseong meneguk ludahnya. Gadis itu memang tidak bisa melihat, namun pendengarannya benar-benar bagus. Ia bahkan bisa mengingat suara Yunseong sejelas itu.

"Aku dari dulu ingin belajar bermain piano" lanjut gadis itu.

Perkataan (y/n) kembali mengingatkannya kepada sebuah peristiwa mengenaskan yang pernah diceritakan gadis itu.

Sebuah kecelakaan yang merenggut penglihatan (y/n). Sebuah kecelakaan mobil tepat ketika gadis itu hendak untuk mengikuti les piano untuk pertama kalinya. Saat itu ia masih berumur 12 tahun.

Kalian bisa bayangkan bagaimana sulitnya kehidupan gadis itu karena ia harus kehilangan penglihatannya.

"Mau aku ajarkan?" tanya Yunseong.

"Kamu bisa?"

"Sedikit" dan lelaki itu meraih kedua tangan (y/n), menuntunnya untuk memainkan tuts piano yang ada di depannya.

Yunseong menuntun (y/n) untuk memainkan lagu twinkle-twinkle little star, membuat gadis itu terkekeh pelan.

Lelaki itu kemudian melirik gadis di sebelahnya. Sebuah senyuman menghiasi bibirnya melihat gadis itu tersenyum.

"Mau mendengar aku main?" tanya Yunseong.

(y/n) mendengus "Aku tidak mau mendengarnya jika itu lagu twinkle-twinkle little star lagi"

"Just listen" dan Yunseong mulai memainkan tangannya diatas tuts piano itu, melantunkan sebuah nada yang sangat indah.

Hwang Yunseong kemudian mulai bernyanyi.

geunyang jalhaejulge neol jikyeojulge
(aku akan menjagamu, aku akan melindungimu)

Senyuman (y/n) semakin merekah.

Itu lagu kesukaannya.

Lagu ini yang gadis itu selalu dengarkan setiap malam.

iKON, just for you.

heullin nunmulmankeum usge haejulge
(aku akan membuatmu tertawa sebanyak air matamu yang jatuh)

Bahkan tanpa gadis itu sadari Hwang Yunseong tidak melepas pandangannya darinya.

naega byeoli doelge neol bichwojulge
(aku akan menjadi bintang, yang selalu menyinarimu)

gidalyeojun mankeum gyeote isseojulge
(selama kau menunggu, ku kan selalu disisimu)

"Aku baru tahu kamu bisa bernyanyi" timpal gadis itu begitu Yunseong menyelesaikan nyanyiannya.

Tanpa merespon perkataan (y/n) Yunseong meraih sebelah tangan gadis itu dan meletakkannya di dada bagian kirinya.

Keduanya terdiam.

Jantung Yunseong benar-benar menggila, berdetak sangat cepat. Gadis itu bisa merasakannya.

(y/n) meneguk ludahnya, menyadari Yunseong yang seperti ini membuat jantungnya ikut menggila juga.

Apa maksud dari semua ini?

Yunseong senantiasa menggenggam tangan (y/n), memberikan sebuah kecupan kecil disana untuk di detik berikutnya.

"Mau tahu sesuatu yang menarik?" timpal lelaki itu.

"Lagu itu menggambarkan perasanku" lanjut Yunseong.

Dan gadis itu merasakan wajahnya mendadak memanas.

"Mau tahu sesuatu yang lebih menarik lagi?"

"Aku suka kamu"

Perkataan Yunseong sontak membuat (y/n) menarik tangannya dari genggaman lelaki itu, masih tidak mempercayai dengan apa yang Yunseong bicarakan.

Bagaimana bisa?

Bagaimana bisa ada yang menyukai gadis buta seperti dirinya?

"(y/n)!"

Hwang Yunseong mengedarkan pandangannya untuk mencari pemilik suara yang memanggil nama gadis di sebelahnya.

Suara yang sangat familiar di pendengarannya.

Sial.

Itu ibu (y/n).

Kenapa wanita itu selalu muncul disaat yang tidak tepat?

***

daydreamin' | produce x 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang