Semuanya berubah semenjak kejadian memalukan itu. Aku tidak pernah memberanikan diriku untuk bertemu dengan Lee Jinhyuk lagi. Lelaki itu juga nampaknya sudah tidak tertarik untuk mengunjungi rumahku. Tidak seperti biasanya, yang setiap harinya lelaki itu selalu menggangguku dan mendatangi kamarku.
Aku menghembuskan nafasku, sedang menunggu bus yang kedatangannya sangat lama itu. Sudah beberapa hari ini Lee Jinhyuk tidak menawarkan diri lagi untuk mengantarku ke sekolah.
Sepertinya lelaki itu benar-benar geli padaku. Tentu saja bodoh. Apa yang kau lakukan beberapa hari yang lalu itu benar-benar menggelikan. Terlebih mengingat kau seorang gadis. Kemana perginya harga dirimu?
Aku mendongkak, mendapati sebuah mobil berhenti di depanku. Mobil itu sangat familiar.
Pemilik mobil itu membuka kaca jendelanya, memperlihatkan seorang Lee Jinhyuk yang sedang duduk di jok pengemudi. Lelaki itu tidak sendiri, membuatku meneguk ludahku. Ia bersama Agatha. Gadis itu duduk bersebelahan dengan Lee Jinhyuk.
Bolehkah aku berharap hubungan mereka segera berakhir?
"(y/n) mau ke sekolah bukan? Naiklah, kami akan mengantarmu" ajak Agatha seraya tersenyum manis kepadaku.
Aku melirik Lee Jinhyuk yang bahkan sama sekali tidak berniat untuk melirikku.
"Aku naik bus saja" jawabku, merasa tidak enak dengan lelaki yang sepertinya tidak menginginkan kehadiranku itu.
"Bus selanjutnya bukankah masih lama? Kamu tidak ingin telat, bukan?" lanjut gadis itu.
Benar juga.
"Sudahlah, masuk saja" timpal Jinhyuk tiba-tiba, membuatku kembali meneguk ludahku. Aku langsung menuruti permintaannya dan mengambil tempat di jok belakang.
Dan kecanggungan menghampiri kami begitu Jinhyuk mulai melajukan mobilnya.
"Aku turun di depan itu" Agatha kemudian menunjuk sebuah toko buku yang tidakk jauh dari kami.
Tunggu dulu. Itu artinya gadis itu membiarkanku berdua di mobil ini bersama Lee Jinhyuk?
"Kakak mau kemana?" tanyaku tiba-tiba, berharap gadis itu tidak meninggalkanku sendirian di mobil ini.
"Aku ingin mencari buku. Jinhyuk akan mengantarmu ke sekolah setelah ini, okay" timpalnya.
Aku tidak tahu sudah berapa kali aku meneguk ludahku untuk hari ini.
"Aku duluan" dan pada akhirnya Agatha turun dari dalam mobil ini.
"Tidak berniat pindah ke depan?" lelaki itu tiba-tiba membuka mulutnya.
Pindah ke depan sama dengan cari mati. Bukan cari mati, hanya saja ini sangat memalukan, mengingat semua yang hampir ku lakukan kepada lelaki itu.
"Aku disini saja" ucapku seraya menyengir, mencoba untuk menepis rasa gugupku.
"Enak saja" balasnya.
"Aku bukan sopir pribadimu, kau tahu?" lanjutnya.
Dengan gerakan cepat aku langung keluar dari jok belakang dan pindah ke jok depan, membuat lelaki itu hanya bisa tersenyum tipis.
Butuh waktu 10 menit untuk sampai ke sekolahku, mengingat jarak sekolahku memang tidak terlalu jauh dari toko buku tadi. Sepanjang perjalanan tidak ada yang berniat untuk memulai percakapan. Beruntung Lee Jinhyuk menyalakan radio mobilnya, membuat suasana disini tidak begitu canggung.
"Terima kasih" ucapku.
Lee Jinhyuk menahan tanganku sebelum aku turun dari dalam mobilnya, membuatku mengernyitkan dahiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
daydreamin' | produce x 101
FanfictionSelamat datang ke dalam sebuah buku yang membuatmu tersenyum dan berhalusinasi bersama semua pria impianmu ©2019 by deeongg