Aku terbangun dari tidurku dengan sedikit tersentak kaget.
Aku mendapat mimpi yang sangat buruk.
Aku bermimpi Kim Minkyu menciumku.
Gila bukan?
Jika kalian berada di posisiku, bermimpi seperti itu mungkin akan menjadi mimpi yang sangat indah.
Tidak denganku. Itu adalah mimpi terburuk yang pernah ada.
Aku tidak mengerti dengan apa yang ada di pikiranku belakangan ini. Tapi Kim Minkyu benar-benar berhasil memenuhi kepalaku.
Cara lelaki itu tersenyum padaku, bagaimana lelaki itu memanggilku dengan sebutan 'kakak'. Benar-benar mengganggu pikiranku. Dan aku membenci diriku yang memikirkan lelaki itu.
Apakah aku mulai menaruh perasaan padanya?
Tidak.
Ayolah, dia bahkan lebih muda darimu.
Ingat. Dia bukan tipemu.
Aku langsung bangkit dari tidurku begitu aku berhasil mengatur nafasku yang sedari tadi memburu, lantas melangkahkan kakiku menuju kamar mandi.
Butuh waktu hampir setengah jam hingga akhirnya aku sudah siap dengan seragam sekolahku. Rutinitas yang harus kau lalui dan yang sangat melelahkan, sekolah tentu saja.
Aku langsung turun ke bawah menuju dapur, mengambil sehelai roti dan sekotak susu sebagai sarapanku. Kurasa kedua orang tuaku pergi bekerja lebih awal dari biasanya.
Setelah selesai dengan sarapanku dan merasa tidak ada lagi yang tertinggal, aku langsung mengunci rumahku dan segera berangkat ke sekolah.
Seperti biasanya aku menaiki bus untuk sampai ke sekolahku. Aku segera turun dari bus yang kutumpangi begitu ia berhenti di depan halte yang ada di dekat sekolahku.
"Kim Minkyu" panggilku ketika kedua mataku menangkap Kim Minkyu yang berjalan di depanku. Hanya beberapa meter saja dariku.
Lelaki itu tidak menyahut dan bahkan tidak berniat untuk menengok ke belakang.
Aku mengernyit. Bukankah suaraku sudah cukup keras? Apa dia tidak mendengarnya?
"Kim Minkyu" panggilku ulang, kali ini dengan setengah berteriak, membuat beberapa mata menatapku aneh.
Mungkin mereka tidak akan menatapku aneh jika lelaki itu merespon panggilanku. Ini benar-benar membuatku tampak seperti orang bodoh.
Aku mendengus ketika beberapa teman Minkyu menghampiri lelaki itu dan mereka berjalan bersama memasuki gedung sekolah.
Sial. Dia mengabaikanku.
***
Sudah hampir pukul 10 pagi dan guruku belum juga datang.
Hingga salah satu teman kelasku datang, dari ruang guru tentu saja, dan memberitahu kepada kami bahwa guru fisika yang mengajar hari ini tidak bisa masuk.
Kebahagiaan para murid itu sederhana. Free class.
Aku memutuskan untuk melanjutkan membaca novel fiksi yang kubawa, membiarkan teman sebangkuku melanjutkan ocehannya yang tadi sempat tertunda.
Coba tebak apa yang gadis itu bahas sedari tadi? Kim Minkyu tentu saja, dan itu membuat telingaku sangat panas.
"Aku sangat setuju jika kau bersama Kim Minkyu" timpalnya.
Aku mendengus "There's nothing between us" balasku.
"Tidak ada apa-apa tapi kalian selalu bersama" timpal teman sebangkuku sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
daydreamin' | produce x 101
FanfictionSelamat datang ke dalam sebuah buku yang membuatmu tersenyum dan berhalusinasi bersama semua pria impianmu ©2019 by deeongg