Aku terbangun ketika merasakan seseorang datang dan melompat-lompati kasur yang kutiduri saat ini. Tentu saja. Siapa lagi kalau bukan Song Yuvin?
Yuvin tersenyum penuh kemenangan melihatku berhasil membuka kedua mataku. Dia benar-benar seorang penganggu.
"Selamat pagi, (y/n)" ucapnya setengah berteriak, masih melompat-lompati kasurku. Seperti yang kukatakan sebelumnya, kekanakan bukan?
Aku mendengus kesal lantaran melempari lelaki itu dengan bantal yang kukenakan.
"Sialan!"
"Kau tahu aku baru bisa tidur jam berapa semalam?" lanjutku.
Lelaki itu hanya bisa tertawa.
Itu benar. Salahkan kepada tugas matematikaku yang banyaknya minta ampun. Membuatku harus begadang hingga pukul 2 malam, dan terbangun sepagi ini karena ulah Song Yuvin.
Aku melirik jam dinding yang ada dikamarku. Ini bahkan masih pukul 5 pagi. Itu berarti aku hanya tertidur selama 3 jam.
"Aku ingin melihat tugasmu. Bolehkah aku menyalinnya?" ucapnya lantas berbaring disebelahku.
Seenak jidat.
Sebelah tangan lelaki itu kemudian terulur untuk memeluk perutku. Kepalanya ia sandarkan pada lekungan leherku. Aku bahkan bisa merasakan lelaki itu mengendus rambutku.
Sialan. Kupu-kupu itu terbangun lagi. Perutku sangat geli.
Satu kebiasaan buruk Song Yuvin. Lelaki itu sangat senang mengendus rambutku. Aneh memang, namun selalu berhasil membuatku salah tingkah.
"Rambut kamu wangi, aku suka" seperti itulah perkataan Song Yuvin ketika aku berusaha untuk memarahinya.
"Enak saja!" timpalku lantas menepis tangannya yang masih setia memeluk perutku.
"Aku masih mengantuk. Keluar sana!" usirku, membuat lelaki itu kemudian terkekeh geli.
Yuvin kemudian bangkit dari tidurnya lantaran berjalan kearah meja belajarku. Aku melihat lelaki itu mengotak-atik tas ranselku dan berhasil mengambil buku matematikaku dari dalamnya.
"Aku meminjam ini!" dan Song Yuvin berhasil membawa lari buku matematikaku keluar dari kamarku.
Sekali lagi. Seenak jidat.
Berterima kasih lah kepada rasa kantuk yang menyerangku, membuatku bahkan tidak mampu untuk mengejar lelaki itu.
Aku tertidur.
20 menit pertama aku benar-benar bisa menikmati tidurku. Namun di 20 menit berikutnya lelaki itu datang lagi.
Song Yuvin kemudian membanting tubuhnya pada kasur yang kutiduri. Ia tidur disebelahku, kembali memeluk perutku.
Benar-benar mengganggu.
"Berhenti mengangguku. Aku ingin tidur" semburku kepada lelaki itu.
"Mau ikut jogging bersamaku?" ucapnya.
Dan membuat waktu tidurku terkuras? Tidak terima kasih.
"Nope" balasku, kembali menepis lengannya yang senantiasa memeluk perutku.
"Kau tahu, terlalu banyak tidur membuat seseorang menjadi obesitas" timpalnya.
Ini bukan berbicara soal aku yang terlalu keseringan tidur. Aku bahkan baru bisa tertidur pukul 2 pagi. Ingat itu.
"Persetan" ucapku lantas menutupi wajahku dengan selimut yang kukenakan.
"Aku benar-benar mengantuk" lanjutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
daydreamin' | produce x 101
Fiksi PenggemarSelamat datang ke dalam sebuah buku yang membuatmu tersenyum dan berhalusinasi bersama semua pria impianmu ©2019 by deeongg