♤ 9,0

1.9K 357 47
                                    

• Now playing :

Downpour
-IOI.

●●●●

"Kau akan menjenguk ibumu? Sendirian?"

Jisoo menatap Haneul yang sudah siap untuk berangkat ke rumah sakit. Sebenarnya ia ingin sekali ikut. Sudah lama sejak terakhir kali ia bertemu Eunseo. Namun, ia harus pergi ke butik untuk menemui tamu dari luar negeri yang hendak membuat rancangan. Sayang sekali. Padahal ia merindukan teman lamanya itu.

"Kau boleh pergi--tapi... tidak mungkin kau pergi sendirian. Setidaknya harus ada seseorang yang menemanimu. Aku hanya takut kau tersesat--lagi," ucap Jisoo khawatir.

Haneul menggeleng pelan, ia yakin ia tidak akan tersesat untuk kedua kalinya. Dua hari pulang-pergi sekolah, Haneul sudah mulai menghapal jalan menuju kediaman Kang. Dan lagi pula, Taehyun kan sudah memberinya ponsel.

Jika ia kesulitan, ia bisa bertanya pada Taehyun. Eh, tidak. Maksudnya jika genting saja.

"Eum, bagaimana ya... paman Nam--Taehyunie! Kebetulan sekali kau di sini! Ayo ke mari!" Pekik Jisoo memanggil Taehyun yang hendak keluar dari pintu utama.

Laki-laki itu menoleh dan melirik Haneul, "ada apa, Eomma?"

"Taehyun-ah, eum, kau--tak sibuk kan hari ini? Bagaimana jika kau menemani Haneul ke rumah sakit. Ia ingin menjenguk ibunya."

Taehyun diam dan tampak berpikir. Mengingat kembali chattingan mereka semalam membuat Taehyun kesal lagi.

Ia pun menggeleng tegas tanpa mau menatap ke arah Haneul, "maaf... tidak bisa... aku harus mulai latihan tekun memanah lagi hari ini."

Jisoo menghela napas, lalu memegang bahu kanan Taehyun, "Eoh? Apa kau tidak bisa bolos latihan satu hari saja?? Kasihan Haneul, Eomma takut ia tersesat lagi," ujar Jisoo.

Tersesat.

Haneul tersesat.

Haneul tersesat karena siapa?

Taehyun. Benar sekali.

Laki-laki itu mendengus, "maaf. Tapi, Eomma kan sendiri tahu... dua minggu lagi, ada lomba dan--Appa sangat berharap aku memenangkannya...."

Taehyun memelankan suaranya, saat mengucapkan lima kata terakhir.

Jisoo menepuk pelan bahu Taehyun, "baik. Pergilah, latihan yang benar dan giat, oke! Fighting!"

Taehyun mengangguk. Saat berbalik, matanya tanpa sengaja bertemu dengan Haneul. Gadis itu mengangkat kepalan tangannya sembari tersenyum kecil.

Taehyun terkejut. Ia segera berbalik dan pergi dari sana.

"Eum, Haneul-ah," panggil Jisoo.

Haneul menoleh.

"Sepertinya... tidak ada yang bisa menemanimu kali ini. Tapi... aku akan meminta paman Nam menjemputmu saat pulang nanti. Apa kau bisa menyimpan nomor teleponku di ponselmu?"

Haneul mengangguk, namun sedetik kemudian ia tampak ragu. Mendadak ia teringat pada ucapan Taehyun lewat chat semalam.

Jangan sembarangan menyimpan nomor telepon orang lain. Kau harus izin.

Haneul kan butuh izin dari Taehyun untuk menyimpan nomor telepon orang lain. Ia segera mengetik sesuatu di ponselnya untuk Jisoo.

Anu, Nyonya... sebenarnya ponsel ini diberikan oleh Taehyun... dan ia bilang padaku untuk meminta izin dulu sebelum menambahkan kontak telepon orang lain.

Dream;TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang