♤ 26,0

1.6K 276 45
                                        

• Now playing :

Butterfly
-BTS

● ○ ●

Pintu rumah perlahan terbuka, Jisoo yang tengah fokus pada layar ponselnya buru-buru beranjak dari sofa. Ia lansung menghampiri Taehyun yang akhirnya pulang, sebelumnya lelaki itu berpamitan untuk membeli sesuatu pukul enam sore tadi.

Sekarang sudah pukul sepuluh malam, tapi bukan itu yang membuat Jisoo cemas. Penampilan Taehyun yang berantakan dan basah kuyup lah yang membuatnya khawatir. Lelaki itu terlihat pucat dan kedinginan.

"Ada apa denganmu, Taehyun," Jisoo tidak dapat menyembunyikan kekhawatirannya. Ia hendak menyentuh bahu Taehyun, namun lelaki itu menghindarinya.

"Aku baik-baik saja, dan bajuku kotor...," Taehyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "aku akan pergi mandi," lanjutnya berlalu dari sana.

Jisoo menghela napas, ia membiarkan Taehyun pergi tanpa menjelaskan apapun. Matanya mengikuti langkah Taehyun yang akhirnya hilang dibalik dinding, entah kenapa ia dapat merasakan kesedihan di wajah Taehyun dan juga, ia tahu lelaki itu habis menangis.

Jisoo mengenal anaknya dengan sangat baik dan ia tahu Taehyun sedang tidak dalam kondisi hati yang baik. Tapi, kenapa?

○ ● ○

Sudah dua jam lebih Taehyun meninju punching ball hitam di hadapannya, keringat terus bercucuran dari tubuhnya. Jam baru menunjukkan pukul empat pagi, memang masih terlalu dini baginya untuk berolahraga tapi mau bagaimana lagi, ia tidak bisa tidur.

Taehyun berhenti memukul benda hitam tak bersalah itu dan mulai membaringkan punggungnya di lantai dan mencoba memejamkan mata. Namun, lagi-lagi bayangan kejadian kemarin malam melintas di kepalanya bak kaset rusak.

Ya, itulah alasannya tidak bisa tidur dengan tenang.

"Menyebalkan."

Taehyun pun kembali membuka matanya dan memandang langit-langit ruangan dengan seksama. Sejauh ini, ia masih belum terlalu paham perasaan aneh yang ia rasakan untuk Haneul. Perasaan yang hanya timbul saat dirinya bersama Haneul.

Ketika ia kembali mengingat kejadian kemarin malam, rasanya ingin sekali ia menyembunyikan wajahnya dari siapapun. Tiba-tiba memeluk Haneul adalah tindakan yang memalukan. Entah apa yang ada di pikirannya saat melakukan itu.

Tapi rasanya sangat melegakan dan menenangkan. Ia merasa nyaman dan bahagia bisa bertemu Haneul lagi. Ia merindukan Haneul dan ia mengakuinya.

Cinta.

Taehyun lantas menggeleng-gelengkan kepalanya, cinta itu tidak cocok untuknya. Cinta adalah hal yang rumit dan ia tak suka berhubungan dengan hal-hal yang rumit.

Tapi, Taehyun tidak bisa menyangkal bahwa perasaan yang ia rasakan untuk Haneul memang rumit.

"Cinta ya ...."

Taehyun mendengus dan kembali menggelengkan kepalanya. Ia tak ingin memusingkan hal itu untuk sekarang. Segera ia berganti pakaian, kemudian menuju dapur untuk meminum segelas air.

Ia berniat duduk-duduk di halaman dan menghirup udara segar saja. Saat sedang melewati ruang tamu yang masih gelap, tanpa sengaja ia mendengar suara familiar seseorang. Terlihat Seokjin sedang berdiri menghadap teras belakang.

Dream;TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang