• Now playing :
Always
-Yoon Mirae● ○ ●
Hangat.
Itulah yang bisa Taehyun rasakan saat ini. Jantungnya berdebar dengan tak biasa, rasanya waktu seolah-olah berhenti. Lelaki itu memejamkan matanya, ia mendekap erat tubuh gadis di hadapannya seakan-akan gadis itu akan lansung menghilang jika Taehyun lengah sedikit saja.
"Bogoshipoyo, Haneul-ah."
Di sisi lain, gadis berkacamata itu tersentak kaget. Tubuhnya membeku. Tanpa ia sadari matanya mulai berkaca-kaca, ia menggeleng pelan sembari berusaha melepaskan diri dari pelukan Taehyun namun lelaki itu tak tergerak sedikitpun.
Jantung Haneul berdegup kencang, kaki dan tangannya seolah-olah tengah mati rasa. Wajahnya mendadak memanas saat hembusan napas seseorang membelai kulit lehernya dan sukses membuatnya bergidik. Ya, rasanya wajah Taehyun begitu dekat.
"Kau benar-benar, Haneul."
Taehyun melepaskan gadis itu dari dekapannya. Tanpa sadar Haneul meremas kuat ujung jaketnya, ia tidak berani mengangkat kepala.
"Tatap aku, Haneul."
Ia mengabaikan ucapan Taehyun dan terus menunduk layaknya bocah TK yang tertangkap basah mencuri permen yang disembunyikan oleh sang ibu.
Dagu Haneul tertarik, kini matanya bertemu dengan manik hitam legam milik Taehyun yang sudah lama tidak ia lihat. Ada rasa rindu terhadap manik teduh itu.
Taehyun terdiam sejenak. "Aku tak akan bertanya apapun untuk saat ini, karena kau tidak ingin mendengarnya. Tapi ... satu hal yang pasti, aku tidak akan membiarkanmu hilang dari pandanganku lagi," tukas Taehyun serius.
Entah kenapa hati Haneul terasa hangat dan tenang mendengarnya. Ia senang. Taehyun tersenyum tipis, kemudian menggenggam erat tangan Haneul dan membawanya keluar dari kafe.
"Pergilah sejauh mungkin dan jangan pernah kembali. Jangan temui Taehyun untuk sementara waktu, ini demi kebaikan kalian berdua."
Langkah Haneul sontak terhenti ketika sebait kalimat tiba-tiba terlintas di pikirannya. Taehyun pun ikut menghentikan langkahnya.
"Ada apa?"
Haneul segera melepaskan genggaman tangan Taehyun, namun lelaki itu lansung kembali menggenggamnya.
"Ayo pulang bersamaku, Haneul. Aku yakin Eomma dan Aboji akan sangat senang melihatmu. Jihoon juga, kakakku itu baru pulang dari Perancis. Aku akan mengenalkan kalian."
Haneul menggeleng kuat. Taehyun lantas mengernyit, "kenapa kau tidak mau?"
Haneul lagi-lagi menggeleng, kali ini ia mengeluarkan buku tulis kecil dari saku jaketnya dan menuliskan sesuatu disana. Taehyun pun membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream;Taehyun
FanfictionBACA DULU, NANTI JATUH CINTA "Bagaimana jika kubilang aku mencintaimu? Apa itu terdengar aneh?" ---- Yuk, dibaca yaa!